Page 69 - MODUL Geografi kelas XII SEM 1-2021 (1)_EDIT TIM
P. 69

didahului  oleh  kajian  akademik  yang  meliputi  analisis  aspek  fisik,  lingkungan,
                        ekonomi,  sosial  budaya.  Analisis  berbagai  aspek  tersebut  diperlukan  spesifkasi
                        tenaga  ahli  yang  sesuai  dengan  kepakarannya.  Anggaran  RTRW  yang  rendah
                        berdampak pada kualitas dan kepakaran tim penyusun yang rendah pula. Bahkan
                        beberapa    nama     pakar   hanya    sebatas    dicantumkan.    Namun     dalam
                        pelaksanaannnya sering tidak terlibat.

                            Penyusunan RTRW dan penataan ruang lainnya, seperti rencana detail tata
                        ruang (RDTR), rencana strategis atau rencana rinci, sering dikerjakan oleh pihak
                        ketiga. Pihak ini mengerjakan RTRW di beberapa daerah. Anggapannya proses
                        penyusunan  RTRW  sudah  baku  merupakan  kelemahan,  karena  intuisi
                        keilmuannya  kurang  dan  hanya  mengejar  keuntungan,  maka  sering  ditemukan
                        adanya autoplagiat atau copy paste.

                            Oleh karena itu, dalam draf laporan fnal sering ditemukan kata dan kalimat
                        yang  sama  dengan  dokumen  RTRW  daerah  lain.  Kedekatan  antara  para
                        pengambil  keputusan  di  tingkat  Pemda  dengan  pelaksana  pihak  ketiga
                        merupakan salah satu faktor rendahnya kualitas keahlian dan kepakaran dalam
                        penyusunan RTRW dan RDTR atau perencanaan lainnya. Rendahnya kualitas ini
                        ditambah  dengan  ciri  swasta  yang  melakukan  pekerjaan  secara  efsien  dan
                        kurang mementingkan kualitas produk, berdampak pada dokumen RTRW hanya
                        merupakan koleksi.
                     3.  Masalah Tingkat Ketelitian dan Keterbaruan Data Base
                            Data fisik, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi merupakan data pokok yang sering
                        disebut data base atau data dasar yang digunakan untuk analisis kesesuaian lahan dalam
                        penentuan berbagai kawasan. Demikian pula data untuk analisis daya dukung lahan dan
                        air  serta  ruang  wilayah.  Banyaknya  data  dan  informasi  yang  dibutuhkan  diperoleh  dari
                        data primer, data sekunder dan data hasil analisis. Berbagai data tersebut diperoleh dari
                        hasil  survei,  analisis  dan  klasifkasi  tertentu  sesuai  dengan  tingkatan  yang  telah
                        disyaratkan, seperti halnya data penduduk dan data penggunaan dan pemanfaatan lahan
                        harus data terkini, yang diproyeksikan untuk 20 tahun mendatang.

                            Demikian  pula  data  fisik,  lingkungan  dan  sosial  budaya  serta  ekonomi
                        membutuhkan  data  primer,  disamping  data  sekunder  sebagai  pembanding.
                        Mahal  dan  lamanya  memperoleh  data  tersebut,  sering  diadikan  alasan
                        menggunakan  data  lama.  Oleh  karena  itu,  dalam  perencanaan  sering  tidak
                        sesuai  dengan  kebutuhan  tingkat  kualitas  datanya.  Seperti  halnya  data
                        penggunaan lahan untuk seluruh Bali membutuhkan waktu dan biaya yang mahal
                        dan  lama.  Oleh  karena  itu,  sering  digunakan  data  tahun  2000-an,  padahal
                        perencanaan  tahun  2010-an.  Demikian  pula  data  iklim  10  tahun  ke  belakang
                        berbeda  dengan  pola  iklim  20  tahun  sebelumnya.    Ini  jelas  datanya  sudah
                        kadaluarsa alias data tidak valid. Berbeda dengan data kemiringan lereng, relief,
                        data  jenis  tanah  dan  kerentanan  terhadap  bencana  alam  letusan  gunung,
                        longsoran tanah, tsunami, angin kencang, dll merupakan data yang cukup stabil,
                        kecuali terjadi bencana alam.
                            Dalam pelaksanaan penyusunan RTRW sering menggunakan data lama dan
                        berkualitas  rendah.  Akibatnya  banyak  lokasi  perencanaan  yang  tidak  sesuai
                        dengan kemampuan dan kesesuaian lahannya untuk kawasan-kawasan tertentu.
                        Penentuan  kawasan  yang  tidak  sesuai  dengan  kemampuan,  kesesuaian  lahan




                                                                                                             97
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74