Page 164 - Buku Modul Bio XII-EMA-Sem.1_EDIT TIM
P. 164
Apabila pria kulit putih menikah dengan wanita kulit hitam (negro), maka keturunan F1
akan mempunyai kulit mulad (coklat sawo matang), yang berfenotip P1p1P2p2P3p3.
Derajat kehitaman kulit bergantung pada banyaknya faktor pigmen P.
4. Epistasis dan hipotesis
Epistasis dan hipostasis merupakan salah satu bentuk interaksi gen dalam hal ini gen
dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealel. Gen dominan yang
menutupi ekspresi gen dominan lainnya disebut epistasis, sedangkan gen dominan
yang tertutup itu disebut hipostasis. Peristiwa epistasis dan hipostasis terjadi pada
warna umbi lapis pada bawang (Allium sp.), warna kulit gandum, warna bulu ayam,
warna rambut mencit, dan warna mata pada manusia. Peristiwa epistasis dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Epistasis dominan
Pada epistasis dominan terdapat satu gen dominan yang bersifat epistasis. Misalnya
warna umbi lapis pada bawang (Allium sp.). A merupakan gen untuk umbi merah dan B
merupakan gen untuk umbi kuning. Gen merah dan kuning dominan terhadap putih.
Perkawinan antara tanaman bawang berumbi lapis kuning homozigot dengan yang
merah homozigot menghasilkan tanaman F1 yang berumbi lapis merah. Keturunan F2
terdiri atas 16 kombinasi dengan perbandingan merah : kuning : putih atau 12 : 3 : 1.
Perbandingan itu terlihat menyimpang dari hukum Mendel, tetapi ternyata tidak.
Perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 untuk keturunan perkawinan dihibrid hanya mengalami
modifikasi saja, yaitu 9 : 3 : 3 : 1 menjadi 12 : 3 : 1
b) Epistasis resesif
Pada peristiwa epistasis resesif terdapat suatu gen resesif yang bersifat epistasis
terhadap gen dominan yang bukan alelnya (pasangannya). Gen resesif tersebut harus
dalam keadaan homozigot, contohnya pada pewarisan warna rambut tikus. Gen A
menentukan warna hitam, gen a menentukan warna abu-abu, gen C menentukan
enzim yang menyebabkan timbulnya warna dan gen c yang menentukan enzim
penghambat munculnya warna. Gen C bersifat epistasis. Jadi, tikus yang berwarna
hitam memiliki gen C dan A.
c) Epistasis dominan dan resesif
Epistasis dominan resesif merupakan peristiwa suatu gen menghambat ekspresi
fenotip yang disebabkan oleh gen mutan yang bukan alelnya. Gen mutan tersebut
bersifat menghambat, sehingga disebut gen penghalang atau inhibitor atau gen
suspensor.
Epistasis dominan resesif terjadi pada persilangan lalat buah (Drossophila
melanogaster). Gen P menentukan warna mata merah, gen p menentukan warna mata
ungu, gen S merupakan gen non-suspensor, dan s merupakan gen suspensor.
157