Page 161 - Buku Modul Bio XII-EMA-Sem.1_EDIT TIM
P. 161
untuk satu sifat/karakter tidak akan berpengaruh pada gen untuk sifat/karakter yang lain
yang tidak sealel karena gen-gen yang bukan alelnya mempunyai karakter yang
berbeda.
Hukum Mendel ini ditemukan ketika Mendel menyilangkan kacang ercis dengan
mengamati lebih dari satu sifat beda. Disilangkan galur murni kacang ercis berbiji bulat
kuning dengan galur murni kacang ercis berbiji keriput warna hijau. Persilangan dengan
mengamati dua sifat beda ini disebut persilangan dihibrid. Bulat (B) dominan terhadap
keriput (b), kuning (K) dominan terhadap hijau (h). Diperoleh keturunan F1 semuanya
berbiji bulat warna kuning (BbKk). Jika F1 mengadakan penyerbukan sesamanya
diperoleh F2, ternyatadiperoleh keturunan F2 yang sebagian tidak sama dengan
induknya, yaitu dijumpai tanaman kacang ercis berbiji bulat warna hijau serta kacang
ercis berbiji keriput warna kuning. Perhatikan skema persilangan berikut.
P1 : ♀ BBKK × ♂ bbkk
(bulat kuning) (keriput hijau)
Gamet : BK bk
F 1 : BbKk
(bulat kuning)
F1 x F2 : ♀ BbKk × ♂ BbKk
(bulat kuning) (bulat kuning)
Gamet : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK,bk
F2 :
♂
♀ BK BK bK Bk
BBKK (bulat BBKK (bulat BbKK (bulat BbKk (bulat
BK kuning) kuning) kuning) kuning)
BBKK (bulat BBKK (bulat BbKK (bulat BbKk (bulat
BK kuning) kuning) kuning) kuning)
BbKK (bulat BbKK (bulat bbKK (keriput bbKk (keriput
bK kuning) kuning) kuning) kuning)
BbKk (bulat BbKk (bulat bbKk (keriput Bbkk (keriput
Bk kuning) kuning) kuning) hijau)
Dari persilangan di atas didapatkan bahwa pada F2 hasil persilangan dihibrid
memiliki fenotipe bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, kisut hijau dengan
perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Mendel menganggap bahwa pada saat pembentukan gamet
gen-gen akan memisahkan dari alelnya lalu mengelompok dengan gen-gen yang tidak
sealel. Inilah yang disebut dengan Hukum Asortasi Bebas atau Hukum Mendel II.
154