Page 157 - Buku Modul Bio XII-EMA-Sem.1_EDIT TIM
P. 157

II.  PEMBELAJARAN


            Kegiatan Belajar 1
            Tujuan Pembelajaran :

            Melalui  kegiatan  Pembelajaran  dengan  pendekatan  saintifik  menggunakan  model  pembelajaran

            Discovery  learning  peserta  didik  dapat  membedakan  hukum  Mendel  I  dan  hukum  Mendel
            II,membuat  diagram  penyilangan  monohibrid  dan  dihibrid,menghitung  rasio  fenotipe  F2  pada
            contoh  penyilangan  monohibrid  dan  dihibrid,  membuat  contoh  penyilangan  backcross  dan

            testcross  dengan  menggunakan  diagram  papan  catur  (kotak  Punnett)  dan  diagram  anak  garpu
            (Bracket),  menghitung  jumlah  macam  gamet,  fenotipe,  dan  genotipe    dengan  diagram  anak

            garpu,menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa penyimpangan semu
            hukum Mendel akibat interaksi antar alel (kodominan, dominansi tidak sempurna/intermediet, alel
            ganda,  alel  letal),  menganalisis  perbedaan  rasio  fenotipe  hasil  penyilangan  dari  peristiwa

            penyimpangan  semu  hukum  Mendel  akibat  interaksi  genetik  (atavisme,  epistasis-hipostasis,
            polimeri, kriptomeri, komplementer),menjelaskan peristiwa tautan (linkage), pindah silang (crossing

            over), dan gagal berpisah (non-disjunction), sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran
            akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku disiplin, mandiri, teliti, kreatif, kerjasama dan
            peduli lingkungan.


            Uraian Materi

              a.    Pengertian Hereditas

                         Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Dimana keturunan

                    yang dihasilkan dari perkawinan antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun
                    genotip yang mengikuti aturan tertentu. Pada kejadian sehari-hari dapat dijumpai seorang
                    anak  kerap  memiliki  sifat  seperti  orang  tuanya,  baik  rupa  maupun  tingkah  lakunya.

                    Sebaliknya,  sering  pula  tampak  seorang  anak  memiliki  sifat  menyimpang  dari  ibu  dan
                    ayahnya.  Keadaan  tersebut  berhubungan  erat  dengan  genetika  manusia.  Aturan-aturan

                    dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.

               b.  Istilah-istilah dalam Hereditas


                   1.   Sel Haploid dan Diploid

                        Sel  Haploid  dan  Diploid  yaitu  sel  yang  memiliki  kromosom  dalam  keadaan
                       berpasangan atau sel yang memiliki dua set atau dua perangkat kromosom. Misalnya
                       sel  tubuh  manusia  memiliki  46  buah  kromosom  yang  selalu  dalam  keadaan

                       berpasangan sehingga disebut diploid (2n) (di berarti dua, ploid berarti set/ perangkat).
                       Sedangkan sel kelamin manusia memiliki kromosom tidak berpasangan . Hal ini terjadi
                       karena pada saat pembentukan sel kelamin, sel induk yang bersifat diploid membelah



                                                                                                               150
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162