Page 33 - MODUL Geografi kelas XII SEM 1-2021 (1)_EDIT TIM
P. 33
Apabila pembangunan tersebut berkelanjutan, dapat disimpulkan
pertumbuhan wilayah juga berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang mengusahakan
dipenuhinya kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi
yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. (Laporan Komisi
Sedunia tentang Lingkungan dan Pembangunan [WCED], dalam
Soemarwoto, 2009:14)
Bosshard dalam Muta’ali (2012: 5) mendefinisikan pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang harus mempertimbangkan lima
prinsip kriteria, yaitu: (1) Abiotik lingkungan, (2) Botik lingkungan, (3) Nilai-nilai
budaya, (4) Sosiologi, dan (5) Ekonomi.
Berdasarkan definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembangunan
dalam berbagi sektor (fisik maupun nonfisik) dengan tetap memperhatikan
lingkungan. Menurut Muta’ali (2012: 4) perlunya konsep pembangunan
berkelanjutan ini didasari oleh lima ide pokok berikut:
a. Proses pembangunan berlangsung terus menerus
b. Sumber daya alam memiliki ambang batas
c. Kualitas lingkungan berkorelasi dengan kualitas hidup
d. Memungkinkan pemilihan alternatif
e. Pembangunan berkelanjutan mengandalkan transgenerasi
2. Permasalahan Pembangunan Berkelanjutan
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pertumbuhan dan
pengembangan suatu wilayah, antara lain adalah :
a. Banyak Wilayah-Wilayah Yang Masih Tertinggal Dalam Pembangunan.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan wilayah tertinggal,
termasuk yang masih dihuni oleh komunitas adat terpencil antara lain: (1)
terbatasnya akses transportasi yang menghubungkan wilayah tertinggal dengan
wilayah yang relatif lebih maju; (2) kepadatan penduduk relatif rendah dan
tersebar; (3) kebanyakan wilayah-wilayah ini miskin sumber daya, khususnya
sumber daya manusia; (4) belum diprioritaskannya pembangunan di wilayah
tertinggal oleh pemerintah daerah karena dianggap tidak menghasilkan
pendapatan asli daerah (PAD) secara langsung; (5) belum optimalnya
dukungan sektor terkait untuk pengembangan wilayah-wilayah ini.
b. Belum Berkembangnya Wilayah-Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.
Banyak wilayah-wilayah yang memiliki produk unggulan dan lokasi strategis
belum dikembangkan secara optimal. Hal ini disebabkan, antara lain: (1)
adanya keterbatasan informasi pasar dan teknologi untuk pengembangan
produk unggulan; (2) belum adanya sikap profesionalisme dan kewirausahaan
dari pelaku pengembangan kawasan di daerah; (3) belum optimalnya dukungan
kebijakan nasional dan daerah yang berpihak pada petani dan pelaku usaha
swasta; (4) belum berkembangnya infrastruktur kelembagaan yang berorientasi
pada pengelolaan pengembangan usaha yang berkelanjutan dalam
perekonomian daerah; (5) masih lemahnya koordinasi, sinergi, dan kerjasama
26