Page 23 - MODUL Geografi kelas XII SEM 1-2021 (1)_EDIT TIM
P. 23

3)  Tempat sentral berhirarki 7 (K-7)
                              Tempat  sentral  berhierarki  7  (K-7)  disebut  sebagai  situasi  administrasi
                              optimum.  Tempat  sentral  ini  mempengaruhi  seluruh  bagian  wilayah
                              tetanggaya,  selain  mempengaruhi  wilayah  sendiri.  Tempat  sentral  yang
                              berhierarki 7 dapat berupa kota pusat pemerintahan.

















                          Ada dua syarat untuk menerapkan teori tempat sentral yang dikemukakan oleh
                          Christaller,  yaitu  keadaan  topografi  yang  seargam  sehingga  tidak  ada  daerah
                          yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lainya dalam hubunganya
                          dengan jalur transportasi. Syarat yang kedua adalah tingkat ekonomi penduduk
                          yang relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer, misalnya
                          yang menghasilkan padi, kayu, dan batu bara.
                   b.  Teori Polarisasi Ekonomi
                          Teori ini dikemukakan oleh Guntur Myrdad yaitu setiap wilayah mempunyai pusat
                          pertumbuhan yang menjadi daya Tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran. Bahkan
                          bukan hanya tenaga buruh, melainkan banyak hal misalnya tenaga terampil dan
                          modal. Teori ini mengungkapkan bahwa semakin lama interaksi tersebut terjalin
                          akan menimbukan kenampakan baru yakni polarisasi pertumbuhan ekonomiatau
                          disebut  juga  dengan  kutub  pertumbuhan  ekonomi  yang  cenderung  merugikan
                          daerah pinggiran. Dengan adanya backwash effect terjadi ketimpangan wilayah
                          meningkatnya kriminalitas, dan kerusakan di daerah pinggiran.
                   c.  Teori Kutub Pertumbuhan
                          Teori  kutub  pertumbuhan  atau  dikenal  dengan  istilah  growth  poles  theory.
                          Pertama kali dikemukakan oleh peroux 1955. Porroux dalam penelitianya lebih
                          menekankan pada proses-proses pembangunan. Pendapat mengenai teori kutub
                          pertumbuhan menjelaskan bahwa pembangunan bukan merupakan suatu proses





                                                                                                              16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28