Page 64 - bingx
P. 64
Untuk reaksi 2 NO(g) + 2 H2(g) → N2(g) + 2 H2O(l) diperoleh persamaan v = k
[NO] [H2], maka orde reaksi=2+1=3
2
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi.
Menentukan orde reaksi/tingkat reaksi dapat dilakukan dengan tiga cara :
1. Cara Logika
2. Cara komparatif
3. Cara grafik
Contoh 1:
Untuk reaksi : 2 H2(g) + 2 NO(g) →N2(g) + 2 H2O(l) diperoleh data percobaan sbb.:
-1
Percobaan ke : [H2] M [NO] M v (M det )
1 0,1 0,1 30
2 0,5 0,1 150
3 0,1 0,3 270
Tentukan:
a. orde reaksi
b. persamaan laju reaksi
c. harga tetapan laju reaksi (k)
Penyelesaian dengan cara Logika:
Jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali;
sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah:
x
x
a = b atau [a] = v
a. Untuk menentukan orde reaksi H2, pada [NO] tetap, yaitu percobaan 1, 2.
x
[H2] = v, [H2] = kenaikan [H2], v = kenaikan v ,
x
5 = 5, maka x=1 Orde reaksi [H2]=1
Untuk menentukan laju reaksi [NO], pada [H2] tetap, yaitu percobaan 1, 3
y
[NO] = v, [NO] = kenaikan [NO], v = kenaikan v,
y
3 = 9, maka y = 2 Orde reaksi [NO]=2
Orde reaksi total = 1 + 2 = 3
1
2
b. Persamaan laju reaksi : v = k [H2] [NO ]
2
c. v = k [H2] [NO] dari data percobaan 1:
30
2
30 = k . 0,1 . (0,1) , jadi k = = 30000
, 0 . 1 , 0 01
Contoh 2:
3+
2-
Dari reaksi :2 Fe (aq) + 3 S (aq) → S(s) + 2 FeS(s) diperoleh data percobaan pada
suhu tetap:
2-
3+
NO. [Fe ] M [S ] M Laju reaksi (v) M/det
1 0,1 0,1 2
2 0,2 0,1 8
3 0,2 0,2 16
4 0,2 0,3 24
58