Page 68 - bingx
P. 68
Gambar 7 Pengaruh suhu/temperatur
Energi yang diperlukan untuk mengubah partikel- partikel tidak aktif menjadi
partikel-partikel aktif disebut energi aktivasi, Ea. Dengan demikian, laju reaksi tidak
hanya bergantung pada banyaknya tumbukan (hanya faktor konsentrasi saja), tetapi
juga bergantung pada efisiensi tumbukan faktor energi).
Untuk sistem reaksi pada temperatur tertentu, partikel memiliki suatu daerah
energi kinetik. Ada yang energinya sangat rendah dan ada yang energinya sangat
tinggi, tetapi kebanyakan berada pada tingkat energi rata-rata. Pada saat temperatur
dinaikkan, jumlah energi kinetik partikel- partikel yang bertumbukan bertambah
sehingga distribusi energi tumbukan bergerak ke kanan. Selain itu, lebih banyak
partikel yang memilki energi lebih besar dari pada energi aktivasi sehingga reaksi
makin cepat. Pertambahan laju reaksi dikarenakan kenaikan energi kinetik pada
partikel yang cukup untuk bereaksi. Pada temperatur tinggi, terdapat kenaikan
tumbukan yang efisien sehingga lebih banyak partikel aktif.
o
Secara umum tiap kenaikan 10 C laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat.
t
Secara Umum : v2 = v1 x n 10 Keterangan:
v1 : laju reaksi pada T awal
v2 : laju reaksi pada T akhir
n : kelipatan laju reaksi
t
atau t2 = t1 x 1 10 t1 : waktu pada T awal
n
t2 : waktu pada T akhir
Contoh 1:
10: tiap kenaikan 10 C
o
o
Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat setiap kenaikan 10 C. Jika laju reaksi pada
o
suhu 40 C adalah 8 M det , hitung laju reaksi pada suhu 70 C.
o
-1
Penyelesaian:
t
v2 = v1 x n 10
70− 40
= 8 x 2 10
= 8 x 2 3
= 64 M det
-1
Contoh 2:
o
o
Suatu reaksi berlangsung 8 jam pada suhu 35 C. dan setiap kenaikan 10 C laju reaksi
menjadi 2 kali lebih cepat, hitung waktu yang diperlukan jika suhu dinaikkan menjadi
55 C.
o
62