Page 31 - Sejarah IPS_XII_Sem 1_Aji Digdaya_EDIT TIM
P. 31

37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri; UU No. 24 Tahun 2000 tentang

                              Perjanjian  Internasional.  Ketika  terbentuk  “  Kabbinet  Indonesia  Bersatu  “,
                              kebinet  meletakkan  landsan  operasional  politik  luar  neegri  RI  pada  tiga

                              Rencana  Pembangunan  Jangka  Menengah  Nasional  (RPJM)  tahun  2004-
                              2009.


                B.  Kebijakan  Luar  Negeri  Indonesia  dalam  Menciptakan  Perdamaian  Dunia  Berikut  ini
                   beberapa kebijakan luar negeri yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka
                   mencapai perdamaian dunia.

                       1.  Ikut Memprakarsai dan Menjadi Tuan Rumah Konferensi Asia Afrika (KAA)
                          Proses     terjadinya   Konferensi     Asia    Afrika   (KAA)     dimulai

                          ketika diselenggarakan Korefensi Kolombo (Pancanegara I) pada tanggal

                          28 April –
                          2  Mei  1954.  Perdana  Menteri  Celyon  (Sri  Langka)  Sir  John  Kotelawala

                          mengundang  pimpinan  pemerintah  negara  Burma/Myanmar  (U  Nu),  India
                          (Jawaharal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammad Ali
                          Jinnah)  untuk  melakukan  pertemuan  informal  (konferensi)  di  negaranya.

                          Konferensi membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama.
                          Hal  yang  menarik  perhatian  peserta  koferensi  diantaranya  pernyataan  yang
                          diajukan  PM  Indonesia,  Ali  Sastroamidjojo,  yang  kemudian  dianggap  memberi

                          arah pada lahirnya Konferensi Asia Afrika.

                          Untuk  membahas  tindak  lanjut  dari  rencana  penyelenggaraan  KAA,  Diadakan
                          Konferensi  Bogor  (Pancanegara  II)  pada  tanggal  28-29  Desember  1954.  Pada

                          intinya  keputusan  Konferensi  Bogor  adalah  Konferensi  Asia  Afrika  jadi
                          dilaksanakan pada minggu terakhir bulan April tahun 1955; kelima negara peserta
                          Konferensi  Bogor  menjadi  negara  sponsor;  negara  yang  disetujui  diundang

                          berjumlah 25 negara; menerima undangan untuk ikut serta dalam KAA tidak berarti
                          bahwa  negara  tersebut  akan  berubah  atau  dianggap  berubah  pendiriannya

                          mengenai status dari negara-negara lain; konferensi menjunjung tinggi pula asas
                          bahwa bentuk pemerintahan atau cara hidup suatu negara sekali-kali tidak akan
                          dapat dicampuri negara lain.



















                                                                                                               24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36