Page 30 - Sejarah IPS_XII_Sem 1_Aji Digdaya_EDIT TIM
P. 30

Konferensi  Inter  Asia  di  India,  23  Maret  –  2  April  1947.  Beliau  menguraikan

                          kebijakan  politik  luar  neegri  Indonesia  dengan  mengajak  seluruh  bangsa  Asia
                          untuk tidak terlibat dalam salah satu blok, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet.

                       3.  Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif


                          Landasan politik luar negeri bebas aktif, meliputi landasan idiil ialah Pancasila,
                          landasan konstitusional ialah UUD 1945 (Pembukaan pada alinea I dan IV; Pasal

                          11  dan  Pasal  13),  dan  landasan  operasional  yang  senantiasa  berubah  sesuai
                          dengan kepentingan nasional, misalnya sebagai berikut:

                          a.  Sebelum Masa Orde Baru


                              Landasan operasional yang dimaksud sebagaian besar melalui maklumat dan
                              pidato-pidato  Presiden  Soekarno,  antara  lain  Maklumat  1  November  1945;
                              pidato  tanggal  17  Agustus  1960  yang  berjudul”Djalannya  Revolusi  Kita”;

                              pernyataan  “Perincian  Pedoman  Pelaksanaan  Manifesto  Politik  Republik
                              Indonesia” yang telah ditetapkan sebagai Garis-Garis Besar Politik Luar Negeri
                              Republik  Indonesia  dengan  Keutusan  Dewan  Pertambangan  Agung  No.

                              2/Kpts/Sd/I/61 Tanggal 19 Januari 1961.

                          b.  Masa Orde Baru

                              Terdapat  peraturan-peraturan  formal  untuk  mempertegas  politik  luar  negeri
                              Indonesia, yaitu Tap.MPRS No.XII/MPRS/1966 tanggal 5 Juli 1966 yang berisi

                              tentang penegasan landasan kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia; Tap.
                              MPR tanggal 22 Maret 1973 yang berisi tentang pemantapan stsbilitas wilayah

                              Asia  Tenggara  dan  Pasifik  Barat    Daya  serta  pengembangan  kerja  sama
                              dengan  semua  negara  dan  badan-  badan  internasional  serta  membantu
                              memperjuangkan  kemerdekaan  negara  yang  belum  merdeka;  Petunjuk

                              Presiden 11 April 1973 yang berisi penjabaran Tap. MPR tanggal 22 Maret
                              1973; keputusan-keputusan Menteri Luar Negeri.Selain itu berupa Tap.MPR

                              RI  tentang  Garis-Garis  Besar  Haluan  Negara  (GBHN),  yaitu  Tap.MPR  RI
                              No.IV/MPR/1973,      Tap.MPR      RI    No.IV/MPR/1978,     Tap.MPR       RI
                              No.II/MPR/1983,  Tap.MPR  RI  No.II/MPR/1988,  dan  Tap.MPR  RI

                              No.II/MPR/1993.

                          c.  Masa Reformasi

                              Pada awal Reformasi (Kabinet Gotong Royong) landasan operasional politik

                              luar negeri Republik Indonesia meluputi Tap.MPR No.IV/MPR/1999; UU No.







                                                                                                               23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35