Page 121 - MODUL Geografi kelas XII SEM 1-2021 (1)_EDIT TIM
P. 121
kosong, hutan ladang di sekelilingnya untuk tempat tinggal, tempat
usaha, tempat pendidikan, kantor, ataupun tempat berolahraga dan
untuk jalan. Hal ini otomatis memperburuk keseimbangan lingkungan
mulai dari menciutnya areal tanaman, merosotnya daya absorbsi
tanah yang kemudian sering berakibat banjir apabila hujan, sampai
masalah sampah dengan segala akibatnya.
Demikian pula dengan perkembangan industri dan teknologi
mencemari lingkungan dengan asap knalpopt kendaraan bermotor,
jelaga dari cerobong pabrik, air buangan pabrik dan segala buangan
produk obat-obatan anti hama seperti DDT dan lain-lain. Sampah
plastik juga turut menambah permasalahan bagi lingkungan hidup
karena tidak hancur lebur dengan tanah seperti sampah daun atau
sampah lainnya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akibat dari
pembangunan kota dan perkembangan teknologi ini adalah timbulnya
pencemaran lingkungan yang berupa (Marbun, 1994):
a. Pencemaran udara;
b. Pencemaran air;
c. Pencemaran tanah;
d. Kebisingan.
3) Masalah Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang
mendasar. Kesehatan merupakan inti dari kesejahteraan, dan pendidikan
adalah hal pokok untuk menggapai kehidupan yang memuaskan dan
berharga. Keduanya adalah hal yang fundamental untuk membentuk
kemampuan manusia yang lebih luas yang berada pada inti pembangunan.
Pendidikan memainkan peranan utama dalam membentuk kemampuan
sebuah negara berkembang untuk menyerap teknologi modern untuk
mengembangkan kapasitas agara tercipta pertumbuhan serta
pembangunan yang berkelanjutan. Demikian pula halnya dengan
kesehatan, kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan
produktivitas, sementara keberhasilan pendidikan juga bertumpu pada
kesehatan yang baik. Oleh karena itu kesehatan dan pendidikan juga dapat
dilihat sebagai komponen pertumbuhan dan pembangunan yang vital
sebagai input fungsi produksi agregat.
Karena perannya yang sangat penting maka pelayanan pendidikan
dan kesehatan harus senantiasa ditingkatkan baik kuantitas maupun
kualitasnya. Todaro dan Smith (2006) mengatakan pada tahun 1950,
sebanyak 280 dari setiap 1.000 anak di semua negara berkembang
meninggal sebelum mencapai usia lima tahun. Pada tahun 2002, angka
tersebut telah menurun menjadi 120 per 1.000 di negara-negara miskin,
149