Page 56 - bingx
P. 56

Revolusi  bulan  Maret  1917  di  Pethorgrad  merupakan  kesempatan  yang  baik

                      untuk mencapai partai Bolsheviks. Setelah sampai di Rusia dengan bantuan Jerman,
                      Lenin  segera  melakukan  mengambil  beberapa  tindakan,  diantaranya  terhadap
                      anggota partai Bolsheviks lokal, Lenin segera menyerukan untuk memutuskan semua

                      kerjasama  dengan  kelompok  “borjuis”,  demokrat  dan  sosialistmoderat  yang
                      mendominasi  Pemerintahan  Sementara.  Pada  malam  tanggal  6  November  1917,
                      kaum  militan  dan  militer  Trotsky  bergabung  dengan  pasukan  Bolsheviks  untuk

                      menduduki  gedung-gedung  pemerintahan  dan  menangkap  anggota  Pemerinatahan
                      Sementara. Setelah itu mereka menyelenggarakan kongres seluruh Soviet. Akhirnya,
                      390  dari  650  delegasi  menyatakan  bahwa  semua  kekuasaan  diserahkan  kepada

                      soviet-soviet dan Lenin dinobatkan sebagai pemimpin pemerintahan yang baru.










                          Gambar 60. Demonstrasi Para Buruh dari        Gambar 61. Vladimir Lenin ketika tengah
                                 Parbrik Putilov di Petrogard                          berpidato
                          Sumber: https://id.rbth.com/sejarah/79369-   Sumber: http://dejournal.id/7-november-dalam-
                          yang-perlu-diketahui-tentang-revolusi-rusia-   sejarah-seabad-revolusi-bolshevik-lenin-
                                          syx                                       pimpin-rusia/



                   3.  Pengaruh Revolusi Rusia
                            Dampak  revolusi  Rusia secara  langsung  adalah  pergantian  pemerintahan dari
                      kerajaan yang absolut menjadi Negara berhaluan sosialis-komunis. Pengaruh revolusi
                      Rusia  juga  meluas  ke  berbagai  Negara  termasuk  Cina  dan  Indonesia.  Revolusi  ini

                      berpengaruh  terhadap  munculnya  organisasi  pergerakkan yang  berpaham  komunis.
                      Hal  ini  dapat  dilihat  pada  pergerakkan  nasional  di  Indonesia  yang  mulai
                      menggunakan paham Marxisme sehingga melahirkan Partai Komunis Indonesia.

                            Paham  Marxisme  masuk  ke  Indonesia  dibawa  oleh  orang  Belanda  bernama
                      Sneevliet  yang  membawa  pengaruhnya  melalui  Vereniging  van  Spoor  en  Tramweg
                      Personeel  (VSTP)  yang  merupakan  serikat  pekerja  kereta  api.  Pada  9  Mei  1914,

                      Sneevliet bersama tokoh sosialis lainnya mendirikan Indische Sociaal Democratische
                      Vereniging  (ISDV)  yang  selanjutnya  semakin    mengalami  perkembangan,  sehingga

                      Sneevliet pun menyusupkan kader-kadernya dalam Sarekat Islam










                                                                                                               48
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61