Page 82 - bingx
P. 82

akan  tampak  partikel-partikel  dalam  sistem  kesetimbangan  tidak  tetap  sebagai

                      pereaksi  atau  hasil  reaksi,  melainkan  bereaksi  terus  dalam  dua  arah  secara
                      dinamis.  Pereaksi  akan  berubah  menjadi  hasil  reaksi  diimbangi  oleh  hasil  reaksi
                      berubah  menjadi  pereaksi.  Jadi,  kesetimbangan  kimia  dikatakan  dinamis  sebab

                      secara molekuler (mikroskopik) zat-zat tersebut berubah setiap saat, tetapi secara
                      keseluruhan  (makroskopik)  tidak  ada  perubahan  sifat  fisik,  baik  wujud  maupun
                      konsentrasi masing-masing zat.

                         Keadaan  kesetimbangan  dinamis  dapat  dianalogikan  sebagai  seseorang  yang
                      berjalan di eskalator, tetapi arahnya berlawanan dengan arah eskalator. Eskalator
                      bergerak ke bawah dan orang  tersebut  bergerak ke  atas dengan kecepatan yang

                      sama.  Akibatnya,  orang  tersebut  seperti  berjalan  di  tempat.  Secara  makrokospik,
                      kedudukan orang tersebut tidak berubah sebab tidak bergeser dari posisinya, tetapi

                      secara  mikroskopik  terjadi  perubahan  terus  menerus,  seperti  ditunjukkan  oleh
                      gerakan eskalator yang diimbangi oleh gerakan orang tersebut dengan kecepatan
                      yang  sama  (perhatikan  gambar  berikut).  Persamaan  kimia  untuk  reaksi

                      kesetimbangan  dinyatakan  dengan  dua  arah  anak  panah,  misalnya  pada  reaksi
                      pembentukan amonia, persamaan kimianya ditulis sebagai berikut:

                          N2(g)  +  3 H 2(g)    2 NH3(g)           atau          2 NH3(g)    N 2(g)  +  3 H 2(g)

                      Tinjau reaksi pembentukan belerang trioksida berikut.

                                                   2 SO2(g)  +  O2(g)      2 SO3(g)
                         Jika  konsentrasi  masing-masing  zat  dalam  sistem  kesetimbangan  itu  diukur.
                      Kemudian  hasilnya  dituangkan  ke  dalam  bentuk  grafik  hubungan  antara

                      konsentrasi zat dan waktu reaksi maka kurva yang terbentuk seperti pada gambar
                      dibawah ini:
                                                                Bagaimanakah       cara   memahami

                                                                makna     kurva    tersebut?   Simak
                                                                dengan  saksama.  Pada  t=  0  detik,

                                                                hanya  terdapat  pereaksi  (SO 2 dan
                                                                O2)    dengan     konsentrasi    awal
                                                                tertentu.  Dengan  mengendalikan
                                                                suhu  dan  tekanan,  pereaksi  mulai
                                                                berubah menjadi hasil reaksi (SO 3).



                         Pada saat SO 3 mulai terbentuk, sebagian SO 3 terurai kembali menjadi pereaksi.
                   Akan tetapi, karena jumlah molekul pereaksi lebih banyak, laju penguraian SO 3 relatif

                   lebih  lambat  dibandingkan  laju  pembentukan  SO 3 sehingga  pembentukan  SO 3 masih
                   dominan. Reaksi dalam dua arah berlangsung terus sampai mendekati waktu t 1, laju
                   ke dua arah ini hampir sama. Setelah mencapai waktu t 1, laju pembentukan dan laju








                                                                                                               76
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87