Page 7 - bingx
P. 7
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi
dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong
tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan
sel-sel gabus yang telah mati. Perhatikan Gambar 1.1. Sejak penemuan itu, beberapa
ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Ilmuwan Belanda bernama
Antonie van Leeuwenhoek (1674) menjadi orang pertama yang mengamati sel hidup. Ia
menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri.
Gambar 1.1 Mikroskop dan Sel Gabus
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang
sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai
berikut.
1. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan
(1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan
pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor
Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka
menarik kesimpulan sebagai berikut.
a) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
b) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
c) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih
dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
2. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian
penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini
muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional
kehidupan.
2