Page 50 - bingx
P. 50
oleh undang-undang. Sistem pemerintahan menurut Locke memberikan kebebasab
terhadap rakyat, sementara pemerintah menyediakan peratura. Oleh karena itu,
kekuasaaan perlu dibagi menjadi kekuasaan eksekutif, egislatif dan federatif.
b. Jean Jacques Rousseau, dikenal sebagai tokoh
yang mengemukakan bahwa, negara terbentuk
atas dasar kesepakatan antara rakyat dan
penguasa untuk membentuk sebuah negara
c. Montesquieu, seorang ahli hokum dari Prancis
yang terkenal dengan pemikirannya tentang
pembagian kekuasaan dalam pemerintahan untuk
menjamin agar pemerintahan tersebut tidak Gambar 51. Jean Jacques
Rousseau
bertindak sewenang-wenang. Sumber:
https://rumahfilsafat.com/2012/08/
Hasil pemikiran yang dikembangkan oleh para 31/jean-jacques-rousseau/
ahli tersebut, berpengaruh besar terhadap rakyat
Prancis untuk menentang bentuk kekuasaan raja yang absolut. Pada akhirnya mucul
slogan yang menuntut hak kebebasan (liberty), persamaan (egality), dan persaudaraan
(feternite).
3. Jalannya Revolusi Prancis
Revolusi Prancis terjadi karena kekuasaan raja yang
terlalu absolut terhadap rakyatnya, terutama pada
masa pemerintahan Raja Louis XVI. Hal tersebut
mengakibatkan kecemburuan sosial dan penderitaan
rakyat yang berkepanjangan. Kondisi tersebut
semakin diperparah dengan terjadinya deficit
keuangan negara akibat sifat boros dari keluarga
Gambar 52. Marie Antoinette
Sumber:
kerajaan terutama permaisuri Raja Louis XVI yaitu https://www.hariansejarah.id/201
Marie Antoinette yang dikenal dengan julukan 9/09/marie-antoinette-ratu-
glamor-penyebab.html
Madame Deficit.
Untuk mengatasi krisis keuangan tersebut raja Louis XVI berusaha mengenakan
pajak kepada golongan yang kaya. Usaha ini gagal karena mendapat tantangan dari
golongan bangsawan. Golongan ini menghendaki agar semua pajak baru yang
dikenakan harus mendapat persetujuan dari Estates General atau Badan Legislatif
yang merupakan badan perwakilan dari ketiga golongan masyarakat Prancis. Akan
tetapi sidang ini tidak menghasilkan titik terang, Raja Louis XVI mengusir semua
golongan dari tempat persidangan. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari golongan
Borjuis dan rakyat jelata yang kemudian membentuk National Assembly (Dewan
Nasional) pada bulan Mei 1789.
42