Page 102 - bingx
P. 102
Akan tetapi, kondisi proses yang diinginkan dibatasi oleh berbagai faktor, seperti
keselamatan, peralatan, dan teknologi yang tersedia. Faktor-faktor ini pada akhirnya akan
menentukan kondisi proses optimum di industri.
Proses produksi amonia (NH3), asam sulfat (H2SO4), dan asam nitrat (HNO3)
melibatkan proses kesetimbangan, yang merupakan tahap paling menentukan untuk
kecepatan produksi.
a. Pembuatan Amonia (NH3) Menggunakan Proses Haber-Bosch
Amonia merupakan bahan dasar untuk pembuatan pupuk, sebagai pelarut,
pembersih, dan banyak lagi produk sintetik yang menggunakan bahan dasar amonia.
Produksi amonia di Indonesia dilakukan pada pabrik petrokimia di Gresik dan Kujang.
Amonia disintesis dari gas N2 dan H2.
N2(g) + 3H2(g) 2 NH3(g) H= - 92,4 kJ
Akan tetapi NH3 yang dihasilkan sangat sedikit. Baru pada tahun 1908, ahli kimia Fritz
Haber mempelajari reaksi tersebut dan memikirkan bagaimana untuk mendapatkan
produk (NH3) dalam jumlah yang besar.
Dengan menerapkan asas Le Chatelier, ia memahami bahwa reaksi
pembentukan NH3 bersifat eksoterm sehingga untuk mengoptimalkan produksi
amonia, suhu reaksi harus rendah (karena suhu reaksi yang
tinggi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaksi
endoterm (penguraian amonia)). Namun demikian, laju reaksi
Untuk lebih Jelas
pada suhu rendah terlalu lambat (hampir tidak bereaksi) tentang proses
pembuatan
sehingga produksi menjadi tidak ekonomis. Hasil penyelidikan
ammonia
menunjukkan bahwa suhu optimum pembentukan amonia menggunakan
proses Haeber-
sekitar 450–500C. Bosh dapat dilihat
pada link:
Selain optimasi suhu, tekanan juga perlu dioptimasi,
https://youtu.be/c
karena sintesis amonia melibatkan fasa gas dan rasio ceQ2AF835Y
stoikiometri antara pereaksi dan hasil reaksi tidak sama.
Koefisien reaksi pembentukan amonia lebih kecil dari koefisien pereaksi sehingga
tekanan harus tinggi. Di tahun 1913, insinyur kimia Carl Bosch berhasil merancang
bejana baja dengan dinding dua lapis yang dapat beroperasi secara aman sampai
tekanan 300 atm Dalam praktiknya, tekanan yang diterapkan sekitar 250 atm. Sejalan
dengan perkembangan teknologi, penggunaan tekanan yang lebih tinggi 800-1000
atm telah dimungkinkan dengan penemuan baja yang lebih kuat.
96