Page 105 - MODUL Geografi kelas XII SEM 1-2021 (1)_EDIT TIM
P. 105
tergantung pada tinggi-rendahnya potensi fisik-nonfisik kota dan desa
tersebut serta tergantung ada atau tidaknya sarana dan prasarana
transportasi penghubung kota dan desa.
Konsep model gravitasi ini didasarkan atas pernyataan bahwa jika
ukuran salah satu atau kedua wilayah bertambah, maka pengaruh yang
terjadi di antara kedua kota tersebut juga akan bertambah. Semakin jauh
jarak antara kedua wilayah, maka akan semakin berkurang juga pengaruh
yang terjadi di antara keduanya.
2. Zona Interaksi Desa – Kota
Kekuatan hubungan suatu wilayah kota yang berinterkasi dengan
wilayah pedesaan biasanya sesuai dengan jarak ke pusat kota dan
membentuk wilayah tertentu. Semakin jauh letak suatu daerah dari pusat
kota, maka semakin lemah interaksinya dengan pusat kota tersebut
Wilayah interaksi ini akan membentuk lingkaran-lingkaran, di mulai dari
pusat kota sampai ke wilayah desa.
Gambar 12. Perkembangan kota
Zona-zona interaksi desa dan kota oleh Bintarto (1986:66) dijelaskan
sebagai berikut:
1. City, diartikan sebagai pusat kota
2. Suburban (sub daerah perkotaan), suatu wilayah yang lokasinya
dekat pusat atau inti kota, dihuni oleh para penglaju.
3. Suburban Fringe (jalur tepi sub wilayah perkotaan), suatu wilayah
yang melingkari suburban dan merupakan wilayah peralihan antara
kota dan desa.
4. Urban Fringe (jalur tepi wilayah perkotaan paling luar) yaitu semua
wilayah batas luar kota yang mempunya sifat-sifat mirip kota, kecuali
inti kota.
5. Rural Urban Fringe (jalur batas desa dan kota), merupakan wilayah
yang terletak antara kota dan desa, yang ditandai dengan pola
133