Page 28 - bingx
P. 28
Isi Perjanjian Bonggaya
1. Makassar harus mengakui monopoli VOC
2. Wilayah Makassar dipersempit hingga tinggal Gowa saja
3. Makassar harus membayar ganti rugi akibat perang
4. Sultan Hasanuddin harus mengakui Aru Palaka sebagai Raja Bone
5. Gowa tertutup bagi orang asing selain VOC
6. Banteng-banteng yang ada harus dihancurkan kecuali Benteng Rotterdam
3. Kegiatan Ekonomi
Kerajaan Makassar menjadi kerajaan Maritim yang berbasis pada
perdagangan. Hasil perekonomiannya diperoleh dari kegiatan perdagangan dan
pelayaran. Pelabuhan Sombaopu di Makassar selalu ramai dikunjungi kapal-kapal
dagang, sehingga menjadi pelabuhan transit yang maju. Pertumbuhan Makassar
semakin maju setelah Selat Malaka jatuh ke tangan Portugis dan Selat Maluku
dikuasai oleh Portugis dan Belanda. Sejak dahulu, orang Bugis Makassar sudah
mengarungi lautan lepas dan membangun jaringan pelayaran antarpulau. Para
penguasa Gowa bahkan sudah sejak lama menerapkan prinsip mare liberum atau
laut bebas.
Gambar 28. Ilustrasi Perairan Makassar Gambar 29. Kapal Pinisi
Sumber:
Sumber:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/p
bpcbsulsel/benteng-somba-opu/ inisi-2/
4. Kehidupan Sosial Budaya
Struktur sosial masyarakat Makassar meliputi golongan bangsawan yang
disebut karaeng, rakyat yang disebut to maradeka, dan hamba sahaya yang
disebut ato. Islamisasi di Sulawesi semakiin berkembang pesat dengan datangnya
beberapa ulama dari Minagkabau. Sebagaian besar kebudayaan Makassar
dipengaruhi oleh perkembangan maritim. Masyarakat Makassar juga terkenal
sebagai pembuat kapal atau dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo. Kerajaan
Makassar memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dunia maritim di
Indonesia. Hubungan dagang antar wilayah yang terjalin menunjang hubungan
20