Page 27 - bingx
P. 27
D. KERAJAAN GOWA-TALLO
1. Letak
Kerajaan Makassar merupakan
gabungan dari kerajaan Gowa dan
kerajaan Tallo dengan Daeng Manrabia
(Raja Gowa) diangkat menjadi raja
Makassar dengan gelar Sultan
Alauddin. Pusat pemerintahan kerajaan
Makassar berada di Sombaopu.
2. Sistem Pemerintahan
Kerajaan Makassar merupakan
gabungan dari kerajaan Gowa dan
kerajaan Tallo dengan Daeng Manrabia
Gambar 26. Peta Kerajaan Gowa-Tallo
Sumber: https://www.hariansejarah.id/2017/05/
(Raja Gowa) diangkat menjadi raja kesultanan-demak-dan-awal-islamisasi.html
Makassar dengan gelar Sultan
Alauddin (1591-1639). Pada masa pemerintahannya kerajaan Makassar tumbuh
menjadi Bandar perdagangan yang ramai. Kerajaan Makassar juga melakukan
politik ekspansi ke wilayah lain untuk memperluas wilayahnya. Akan tetapi,
wilayah Bone, Wajo, dan Soppeng saling bekerja sama untuk memperkokoh
pertahanan dan persatuannya dengan membentuk Tellumpoco atau tiga
kekuasaan.
Pengganti Sultan Alaudin adalah
Sultan Muhammad Said (1639-1653) yang
kemudian digantikan oleh Sultan
Hasanuddin (1654-1669) yang dikenal
dengan julukan “Ayam Jantan dari Timur”.
Pada masa pemerintahannya, kerajaan
Makassar berhasil mencapai kejayaan.
Akan tetapi kejayaan tersebut mulai Gambar 27. Sultan Hasanuddin
terusik setelah kedatangan VOC di Sumber:
Pelabuhan Sombaopu. Pada akhirnya https://www.hariansejarah.id/2017/05/
kesultanan -GowaTallo-dan awal-
islamisasi.html
Pada akhirnya VOC berhasil merebut
Makassar dengan memanfaatkan raja Bone yaitu Arung Palaka untuk megalahkan
Makassar (politik adu domba). VOC memaksa Sultan Hasanuddin
menandatangani Perjanjian Bonggaya. pada tanggal 18 November 1667. Setelah
penandatangan perjanjian tersebut, kerajaan Makassar tersebut, kerajaan
Makassar terus mengalami kemunduran dan akhirnya jatuh ke tangan VOC.
19