Page 32 - bingx
P. 32

BENSIN

                                  Bensin atau gasoline  atau petrol adalah  salah  satu  jenis bahan  bakar
                           minyak yang  dimaksudkan  untuk kendaraan  bermotor roda  dua,  tiga,  dan  empat.
                           Secara  sederhana,  bensin  tersusun  dari hidrokarbon rantai  lurus,  mulai  dari  C7
                           (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang
                           hanya  terdiri  dari hidrogen dan karbon.  Jika  bensin  dibakar  pada  kondisi  ideal
                           dengan oksigen berlimpah, maka akan dihasilkan CO2, H2O, dan energi panas.
                                  Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari
                           perut  bumi  dan  biasa  disebut  dengan petroleum.  Cairan  ini  mengandung
                           hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan
                           yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda.
                           Molekul  hidrokarbon  dengan  panjang  yang  berbeda  akan  memiliki  sifat  yang
                           berbeda pula. Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan
                           titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi.
                           Prinsip  inilah  yang  diterapkan  di pengilangan  minyak untuk  memisahkan  berbagai
                           fraksi  hidrokarbon  dari  minyak  mentah.  Karena  merupakan  campuran  berbagai
                           bahan,  daya  bakar  bensin  berbeda-beda  menurut  komposisinya.  Ukuran  daya
                           bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran.
                                  Di  dalam mesin,  campuran  udara  dan  bensin  (dalam  bentuk gas)  ditekan
                           oleh piston sampai  dengan  volume  yang  sangat  kecil  dan  kemudian  dibakar  oleh
                           percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara
                           dan  bensin  juga  bisa  terbakar  secara  spontan  sebelum  percikan  api  dari  busi
                           keluar.

                                  Mutu  bensin  ditentukan  oleh  efektifitas  pembakarannya  di  dalam  mesin.
                           Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan (knocking) pada mesin. Ketukan pada
                           mesin  terjadi  bila  bensin  terbakar  tidak  pada  saat  yang  tepat,  sehingga  akan
                           mengganggu gerakan piston pada mesin.Bilangan oktan suatu bensin memberikan
                           informasi  tentang  seberapa  besar  tekanan  yang  bisa  diberikan  sebelum  bensin
                           tersebut terbakar secara spontan. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan
                           yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking
                           atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak.

                                  Nama  oktan  berasal  dari  isooktana  (C8),  karena  dari  seluruh  molekul
                           penyusun bensin,  isooktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus;  Isooktana
                           dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak
                           seperti  yang  terjadi  pada  n-heptana,  misalnya,  yang  dapat  terbakar  spontan
                           meskipun baru ditekan sedikit. Bensin standar yang mengandung 100 % isooktana
                           diberi  angka  oktan  100,  sedangkan  yang  mengandung  100%  n-heptana  diberi
                           angka oktan 0
                                Penentuan  angka  oktan  suatu  bahan  bakar  dilakukan  dengan  pengujian  di
                          laboratorium,  yaitu  dengan  membandingkan  efisiensi  pembakarannya  dengan
                          bensin  standar.  Bensin  standar  yang  mengandung  100  %  isooktana  diberi  angka
                          oktan 100, sedangkan yang mengandung 100% n-heptana diberi angka oktan 0.
                                  Bensin  dengan  bilangan  oktan  87,  berarti  bensin  tersebut  terdiri  dari
                           campuran setara dengan campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana. Bensin ini
                           akan terbakar secara spontan pada angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan,
                           sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang memiliki ratio kompresi
                           yang tidak melebihi angka tersebut.
                                  Bensin yang dihasilkan dari proses penyulingan mempunyai angka oktan 70
                           –  80.  Untuk  memperlambat  pembakaran  bahan  bakar/untuk  meningkatkan  angka
                           oktan dapat dilakukan diantaranya dengan menambahkan TEL (Tetra Ethyl Lead)
                           dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. Cara ini efektif, tetapi timbal sisa pembakarannya
                           dapat  mengendap  di  mesin  dan  bersifat  racun,  maka  penggunaanya  sudah  diganti





                                                                                                               26
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37