Page 28 - bingx
P. 28

Jumlah
                         Jenis Senyawa                                          Contoh
                                                (Persentase)
                        Hidrokarbon          90 – 99 %             Alkana, sikloalkana, dan aromatis
                        Senyawa belerang  0,1 – 7 %                Tioalkana (R – S – R)
                                                                   Alkanatiol (R – S – H)
                        Senyawa nitrogen     0,01 – 0,9 %          Pirol (C4H5N)
                        Senyawa oksigen      0,01 – 0,4 %          Asam Karboksilat
                        Organologam          Sangat kecil          Senyawa logam nikel


                       1.  Proses Terjadinya Minyak Bumi

                                                 Terjadinya
                                  2.  Proses
                                Terjadinya  minyak  bumi  bisa  memerlukan  waktu  yang  sangat  lama  karena
                          prosesnya  melalui  fenomena  alam  selama  berjuta-juta  tahun.  Itupun  tidak  bisa
                                     Minyak Bumi
                          langsung digunakan. Minyak yang baru terbentuk itu harus diolah terlebih dahulu di
                       1)
                          kilang  minyak  dan  terbagi  ke  berbagai  tahap.  Dengan  proses  yang  panjang  dan
                          cukup  rumit  tentu  saja  membuat  minyak  menjadi  sangat  penting  keberadaannya.
                          Hal  tersebut  pula  yang  membuat  sumber  daya  alam  ini  tidak  dapat  diperbaharui.
                          Untuk  mengetahui  lebih  detail  bagaimana  minyak  bumi  terbentuk  dan  diolah
                          sehingga akhirnya bisa kamu gunakan untuk menyalakan kendaraan dan kompor,
                          pelajari proses pembentukan minyak berikut.
                                Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori “dupleks”. Menurut teori
                          ini,  minyak  bumi  terbentuk  dari  penguraian  senyawa-senyawa  organik  dari  jasad
                          mikroorganisme  jutaan  tahun  yang  lalu  di  dasar  laut  atau  di  darat.  Sisa-sisa
                          tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat
                          lain  selama  jutaan  tahun  dan  mendapat  tekanan  serta  panas  bumi  secara  alami.
                          Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
                          kompleks  dalam  jasad  organik  menjadi  senyawa-senyawa  hidrokarbon.  Proses
                          penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
                          dibutuhkan  waktu  yang  sangat  lama.  Itulah  sebabnya  minyak  bumi  termasuk
                          sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan
                          dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
                                Hasil  peruraian  yang  berbentuk  cair  akan  menjadi  minyak  bumi  dan  yang
                          berwujud  gas  menjadi  gas  alam.  Untuk  mendapatkan  minyak  bumi  ini  dapat
                          dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak
                          dan  lilin.  Minyak  dan  lilin  ini  dapat  bertahan  lama  di  dalam  perut  bumi.  Bagian-
                          bagian  tersebut  akan  membentuk  bintik-bintik,  warnanya  pun  berubah  menjadi
                          cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena
                          terkena  tekanan  bumi.  Lumpur  tersebut  berubah  menjadi  batuan  dan  terkubur
                          semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan
                          mengenai  batuan  lumpur  sehingga  mengakibatkan  batuan  lumpur  menjadi  panas
                          dan  bintin-bintik  di  dalam  batuan  mulai  mengeluarkan  minyak  kental  yang  pekat.
                          Semakin  dalam  batuan  terkabur  di  perut  bumi,  minyak  yang  dihasilkan  akan
                          semakin  banyak.  Pada  saat  batuan  lumpur  mendidih,  minyak  yang  dikeluarkan
                          berupa  minyak  cair  yang  bersifat  encer,  dan  saat  suhunya  sangat  tinggi  akan
                          dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
                                Sementara  itu,  saat  lempeng kulit  bumi bergerak,  minyak yang  terbentuk di
                          berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam
                          pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan
                          di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak





                                                                                                               22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33