Page 78 - bingx
P. 78
dengan c adalah kalor jenis benda. kalor jenis benda adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
o
menaikan atau menurunkan suhu 1 kilogram massa benda sebesar 1 C atau 1 K. Sedangngkan
kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan
o
suhu benda sebesar 1 C / 1 K, sehingga persamaan menjadi :
= ∆
Joseph Black, seorang ilmuwan inggris menemukan fakta bahwa : “banyaknya kalor yang
dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima oleh benda yang
bersuhu lebih rendah” Pernyataan diatas disebut asas Black yang dalam bentuk persamaan
sederhana dapat ditulis :
Q dilepas = Q diterima
Q dilepas = kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi
Q diterima = kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah
Besar kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda sebanding dengan massa benda
dan nilai karakteristik benda itu yang diwakili suatu besaran yang disebut kalor laten. Kalor laten (L)
dapat didefinisikan sebagai besar kalor (Q) yang diperlukan oleh massa (m) 1 kilogram zat tersebut
untuk berubah wujud. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda dapat dirumuskan
dengan :
Ada dua macam kalor laten sehubungan dengan perubahan wujud zat, yaitu :
8. Kalor lebur (Lb)
Kalor lebur adalah besar kalor yang diperlukan oeh 1 kilogram zat tersebut untuk berubah dari
wujud padat ke cair pada tekanan 1 atm.
9. Kalor uap (Lu)
Kalor uap adalah besar kalor yang diperlukan oleh 1 kilogram zat tersebut untuk berubah dari
wujud padat ke wujud uap pada tekanan 1 atm.
Grafik di atas merupakan grafik perubahan wujud es menjadi uap pada tekanan 1 atmosfer.
Jika sejumlah es yang memiliki suhu di bawah 0°C dipanaskan (diberikan kalor) hingga suhunya
mencapai di atas 100°C, maka es tersebut akan berubah wujud dari berbentuk padat menjadi cair
kemudian menjadi gas (uap). Perubahan wujud es menjadi uap dapat diamati pada gambar grafik
di atas. Adapun keterangan grafik di atas yakni sebagai berikut.
Garis A – B menunjukan es mengalami kenaikan suhu dari - T°C hingga menjadi 0°C akibat
diberikannya sejumlah kalor. Dalam hal ini zat masih dalam wujud padat (es). Adapun rumus yang
berlaku pada garis A-B yakni:
Q = m.ces.ΔT
Garis B – C menunjukan walaupun sejumlah kalor diberikan pada zat, suhunya tetap 0°C tetapi
es mulai mengalami perubahan wujud dari padatan menjadi berbentuk cair. Adapun rumus yang
berlaku pada garis B-C yakni:
Q = m.Lf
72