Page 77 - bingx
P. 77
BAB IV
Suhu dan Kalor
SUHU
Suhu berfungsi untuk menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu zat. Dimensi suhu
adalah dengan satuan SI yang disebut kelvin (K). Suhujuga merupakan besaran pokok.
Perubahan suhu pada suatu benda dapat mengakibatkan perubahan besaran lain pada benda itu.
Misalnya volume,tekanan, dn daya hantar listriknya. Sifat – sifat suatu besaran pada benda yang
dipengaruhi suhu disebut sifat termometrik, sedangkan besaran – besaran itu disebut besaran –
besaran termometrk.
Sifat – sifat termometrik yang dimiliki besaran pada suatu zat dapat digunakan sebagai
petunjuk tinggi rendahnya suhu sekitarnya. Fakta tersebut digunakan dalam pembuatan alat
pengukur suhu yang dikenal sebagai termometer.
Skala termometer yang dipakai negara Amerika Serikat dan beberapa negara lain dalah skala
Fahrenheit, sedangkan di Indonesia adalah skala Celcius.
● Konversi skala Celcius – Reamur ● Konversi Skala Reamur – Fahrenheit
5 4 4 9
Tc = TR atau TR= TC TR = (TF – 32) atau TF = TR +32
4 5 5 4
● Konversi skala Celcius – Fahrenheit ● Konversi skala Reamur – Kelvin
5
4
5
9
TC = (TF – 32 ) atau TF = TC + 32 TR = (TK – 273 ) atau TK = TR + 273
9 5 5 4
● Konversi Skala Celcius – kelvin ● Konversi skala Fahrenheit – Kelvin
5
9
TC = TK – 273 atau TK = TC + 273 TF = (TK – 273 ) atau TK = (TF –
5 9
32)+273
KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karna perbedaan suhu. Ketika dua benda
yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Contoh dikehidupan sehari - hari adalah ketika kita
mencampurkan air dingin dengan air panas, maka kita akan mendapatkan air hangat.
Suhu dan kalor merupakan sesuatu yanng berbeda. Suhu adalah nilai yang terukut pada
termometer, sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari sutau benda ke benda lainnya. Jika
sejumlah Q kalor diberian pada suatu benda bermassa m hingga menyebabkan kenaikan suhu
benda sebesar ∆ , maka besar kenaikan suhu tersebut sebanding dengan besar kalor dan
berbanding terbaik dengan massa benda itu, serta berbanding terbalik pula dengan suatu besaran
karakteristik benda yang disebut kalor jenis / kalor spesifik. Dalam bentuk persamaan, pernyataan
diatas dapat dituliskan sebagai :
= ∆
71