Page 30 - bingx
P. 30
Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian
sebelah dalam. Bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda pada
berbagai jenis organ tumbuhan.
Dinding luar sel epidermis biasanya mengandung kitin, yaitu senyawa lipid yang
mengendap di antara selulosa penvusun dinding sel sehingga membentuk lapisan khusus di
permukaan sel yang disebut kutikula. Di permukaan luar kutikula kadangkala kita temukan
lapisan lilin vang kedap air untuk mengurangi penguapan air. Beberapa bentuk khusus sel
epidermis yang telah berubah struktur dan fungsinva diantaranya adalah: stomata (mulut daun)
yang berperan sebagai tempat pertukaran gas dan uap air, trikoma yang berupa tonjolan
epidermis dan tersusun atas beberapa sel yang mengalami penebalan sekunder, trikoma ini
berperan sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat seperti terpen, garam, dan gula, spina (duri)
ini terdapat pada di bagian batang tumbuhan, sel kipas (bullifom cells) modifikasi epidermis
yang biasa ditemukan pada tanaman Gramineae, sel kipas berperan pada penggulungan
permukaan daun untuk mencegah penguapan berlebihan pada tanaman; rambut akar
merupakan tonjolan epidermis akar yang memiliki dinding sel tipis dengan vakuola besar.
Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup organ tertentu vang tidak mengalami penebalan
sekunder. Pada beberapa tumbuhan vang berumur panjang, epidermis digantikan oleh jaringan
gabus, bila batangnya menua.
2. Jaringan Parenkim ( Jaringan Dasar)
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang
bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel
parenkim mampu mempertahankan kemampuannya
untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga
berperan penting dalam proses regenerasi. Sel-sel
parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik
bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim
terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar,
mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji.
Gambar 2.4. Jaringan parenkim Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel
th
Sumber : Solomon, Biology 8 edition
yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim
mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-
selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat. Selain itu sel parenkim
dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus.
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
25