Page 38 - Sejarah IPS_XII_Sem 1_Aji Digdaya_EDIT TIM
P. 38
rangka mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan, di
antaranya sebagai mediator penyelesaian konflik Kamboja.
Sihanouk, pemimpin Kamboja yang digulingkan mengajukan usul diadakan
pertemuan dengan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja saat melakukan
pertemuan dengan Menlu Perancis, Roland Dumas, pada 6 September 1985 di
Paris.Usulan ini dimaksudkan sebagai suatu langkah pendahuluan yang
diharapkan dapat memecah semua kebuntuan.gagasan yang dikenal dengan
istilah Cocktail Party ini, menurut Sihanouk dapat diselenggarakan di Perancis,
namun pihak Perancis belum juga menyatakan kesediaanya terhadap gagasan
dimaksud.
Pada bulan April 1987, Menlu Mochtar melakukan kunjungan ke Hanoi untuk
menghidupkan kembali gagasan Cocktail Party di antara fraksi-fraksi yang bertikai
dengan pihak pemerintah Vietnam. Buah dari perjuangan Indonesia mencapai titik
terang pada saat Menlu Mochtar mengunjungi Ho Chi Minh City pada tanggal 27-
29 Juli 1987 untuk membicarakan proses penyelesaian konflik dengan pemimpin
Vietnam. Hasil dari kunjungan tersebut membuahkan komunike bersama tentang
rencana pertemuan informal atau disebut dengan Cocktail Party. Namun, hasil ini
justru mendapat respons negatif ASEAN. Indonesia pantang menyerah dan terus
mengupayakan perdamaian Kamboja.
Upaya menyelesaikan masalah Kamboja dilanjutkan oleh Ali Alatas setelah
jabatan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja berakhir.Ali Alatas
kemudian melanjutkan upaya penyelesaian Kamboja dengan menyelenggarakan
Cocktail Party yang diikuti semua fraksi yang bertikai di Kamboja.Kegiatan inilah
yang kemudian dikenal dengan sebagai Jakarta Informal Meeting atau JIM yang
berhasil diselenggarakan pada tanggal 21-25 Desember 1988 di Bogor.Pertemuan
dihadiri oleh empat fraksi yang bertikai, negara-negara ASEAN, Laos, dan
Vietnam. Selanjutnya diadakan JIM II pada tanggal 16-18 Februari 1989 di Jakarta
dengan peserta yang sama seperti JIM I di Bogor.selanjutnya, dilakukan
pertemuan berikut sampai akhirnya didaptkan penyelesaian konflik Kamboja.
a. Penyelesaian konflik Kamboja berlanjut dengan Konferensi
Internasional Paris (PIC) yang diselenggarakan pada tanggal 23
Oktober 1991 dan penandatanganan perjanjian perdamaian Kamboja.
b. Untuk menjamin terlaksananya hasil Perjanjian Paris, PBB membentuk
UNTAC (United Nation Authority of Cambodia) di bawah pimpinan
Yasushi Akhasi untuk menjaga perdamaian di Kamboja (Indonesia
mengirim Kontingen Garuda XII).
31