Page 10 - bingx
P. 10

Gaya F1, F2, F3, dan F4.
                  Sebagai perjanjian, torsi bernilai positif (+) jika menyebabkan benda berotasi searah jarum
            jam, sedangkan torsi bernilai negatif (–) jika menyebabkan benda berotasi berlawanan arah jarum
            jam. Torsi total yang bekerja pada Gambar 1.3 dinyatakan sebagai jumlah vektor dari setiap torsi,
            sehingga secara matematis ditulis sebagai berikut :
                                                      =    −    −    +   
                                                                  3
                                                                       4
                                                             2
                                                      
                                                         1

                                                        MOMEN INERSIA
                  Momen  inersia  merupakan  ukuran  kemampuan  suatu  benda  mempertahankan  keadaan
            terhadap  perubahan  dalam  gerak  rotasinya.  Momen  inersia  sifatnya  sama  seperti  massa  pada
            sistem  gerak  linier,  yaitu  merupakan  ukuran  kecenderungan  suatu  benda  melawan  perubahan.
            Momen inersia (I) partikel merupakan hasil kali antara massa partikel m dengan kuadrat jarak tegak
                                                2
            lurus dari sumbu rotasi ke partikel r . Persamaan momen inersia partikel dapat dituliskan sebagai
            berikut :
                                                                2
                                                           =      
                  Nilai  momen  inersia  benda-benda  tegar  dengan  berbagai  bentuk  yang  massanya  tidak
            terkonsentrasi  pada  pusat  massanya,  seperti  silinder,  batang,  bola  dapat  diketahui  dengan
            menggunakan distribusi massa kontinyu dalam bentuk integral.
















                                 Gambar 4. Ringkasan Momen Inersia untuk Beberapa Benda Tegar
                  Teorema  sumbu sejajar  menyatakan  bahwa  momen  inersia  suatu  benda  terhadap  sumbu
            yang sejajar dan berjarak D dari sumbu yang berada di pusat massa. Perhitungan momen inersia
            terhadap suatu sumbu rotasi sembarang termasuk sangat sulit, meskipun benda yang berbentuk
            simetris. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan teorema sumbu sejajar.
                                                                   2
                                                        =          +     
                  Momen Inersia (I) setiap partikel bergantung pada massa (m) partikel itu dan kuadrat jarak (r )
                                                                                                           2
            partikel dari sumbu rotasi. Total massa semua partikel yang menyusun benda sama dengan massa
            benda itu. Jarak setiap partikel ke sumbu rotasi berbeda-beda. Momen inersia dari benda tersebut
            dapat  diketahui  dengan  menjumlahkan  momen  inersia  dari  setiap  partikel  tersebut  seperti
            persamaan berikut:


                                                    2
                                                                                 2
                                          = ∑         =        2  +        2  + ⋯ +      
                                                          1 1
                                                                                    
                                                                  2 2
                                                       
                                              

                                                                                                                 4
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15