Page 7 - bingx
P. 7

PEMBELAJARAN I
                                          KONSEP DASAR SOSIOLOGI


            Kegiatan Belajar 1 :

            a.  Tujuan Kegiatan Pembelajaran
                        Peserta  didik  diharapkan  dapat  mengenal  dan  memahami  konsep-konsep  yang
               berkaitan  dengan  kehidupan  masyarakat  dan  lingkungannya.  Mengaplikasikan  teori,
               pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Menjelaskan sejarah perkembangan &
               pengertian  ilmu  sosiologi.  Mengurai  ciri &  fungsi  sosiologi.  Mengidentifikasi  peran  &  manfaat
               ilmu sosiologi bagi masyarakat. Mengidentifikasi contoh kasus gejala sosial di masyarakat.

            b.  Uraian Materi
               a.   Sejarah perkembangan sosiologi
                        Sebagai  ilmu,  sosiologi masih cukup  muda,  bahkan paling  muda  di antara  ilmu-
               ilmu  sosial  yang    lain.  Tokoh    yang    sering    dianggap    sebagai    Bapak    Sosiologi    adalah
               Auguste  Comte, seorang  ahli  filsafat dari  Perancis  yang  lahir  pada  tahun  1798  dan
               meninggal  pada  tahun 1853.    Auguste  Comte mencetuskan  pertama  kali  nama  sociology
               dalam  bukunya  yang berjudul   Positive   Philoshopy yang   terbit   pada   tahun   1838.   Pada
               waktu      itu      Comte  menganggap    bahwa    semua    penelitian  tentang    masyarakat    telah
               mencapai    tahap    terakhir,  yakni    tahap    ilmiah,    oleh    karenanya    ia  menyarankan    semua
               penelitian  tentang  masyarakat ditingkatkan menjadi ilmu yang berdiri sendiri, lepas dari filsafat
               yang merupakan induknya. Pandangan   Comte         yang   dianggap   baru   pada   waktu itu
               adalah   bahwa   sosiologi   harus didasarkan pada  observasi dan klasifikasi yang  sistematis,
               dan bukan pada  kekuasaan serta spekulasi. Di  samping  mengemukakan  istilah  sosiologi
               untuk  ilmu  baru  yang  berasal  dari  filsafat masyarakat ini,  Comte  juga  merupakan  orang
               pertama  yang  membedakan  antara  ruang lingkup dan isi sosiologi dari ilmu-ilmu lainnya.
                    Menurut    Comte  ada    tiga    tahap    perkembangan    intelektual,    yang    masing-masing
               merupakan  perkembangan    dari    tahap    sebelumnya.    Tahap  pertama  dinamakan    tahap
               theologis,  kedua adalah tahap   metafisik,   dan   ketiga   adalah   tahap   positif.   Pada   tahap
               pertama   manusia menafsirkan gejala-gelajala   di   sekelilingnya   secara   teologis,   yaitu
               dengan   kekuatan adikodrati  yang dikendalikan  oleh  roh,  dewa,    atau  Tuhan  yang  Maha
               Kuasa.  Pada  tahap kedua  manusia  mengacu pada  hal-hal  metafisik  atau  abstrak,  pada
               tahap  ketiga  manusia menjelaskan   fenomena-fenomena ataupun   gejala-gejala   dengan
               menggunakan      metode  ilmiah,    atau  didasarkan  pada    hukum-hukum  ilmiah.    Di    sinilah
               sosiologi sebagai  penjelasan ilmiah mengenai masyarakat.
               Dalam sistematika Comte, sosiologi terdiri atas dua bagian besar,  yaitu: (1) sosiologi statik, dan
               (2)    sosiologi    dinamik.    Sosiologi    statik    diibaratkan    dengan    anatomi    sosial/masyarakat,
               sedangkan  sosiologi  dinamik  berbicara  tentang  perubahan-perubahan  yang  terjadi  dalam
               masyarakat.

               b.   Perkembangan Sosiologi setelah Comte
                        Istilah  sosiologi  menjadi  lebih  populer  setelah  setengah  abad  kemudian  berkat
               jasa  dari Herbert Spencer,  ilmuwan  Inggris,  yang  menulis  buku  berjudul    Principles  of
               Sociology (1876), yang mengulas tentang sistematika penelitian masyarakat.
                        Perkembangan sosiologi semakin mantap, setelah pada tahun 1895 seorang ilmuwan
               Perancis  bernama    Emmile    Durkheim   menerbitkan    bukunya    yang    berjudul  Rules    of






                                                                                                                2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12