Page 86 - bingx
P. 86

Gambar 4.12. Ikatan kovalen koordinasi
                   Atom  N  pada  molekul  amonia,  NH3,  mempunyai  satu  PEB.  Oleh  karena  itu  molekul  NH3  dapat
                   mengikat  ion  H   melalui  ikatan  kovalen  koordinasi,  sehingga  menghasilkan  ion  amonium,
                                   +
                                      +
                       +
                   NH4 .Dalam ion NH4  terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen
                   koordinasi.

                    Sifat Senyawa Yang Mengandung Ikatan Kovalen

                      Ada banyak sekali contoh senyawa kovalen yang ada pada kehidupan sehari-hari, misalnya air.
                 Kebanyakan wujud senyawa kovalen berbentuk gas atau cair, hal ini disebabkan oleh jenis ikatan pada
                 senyawa. Beberapa sifat fisis senyawa kovalen antara lain:

                 1.  Pada suhu ruang berupa gas (H2, Cl2,), cairan (H2O), atau padatan lunak (I2).
                    Dalam senyawa kovalen molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang lemah, sehingga
                    molekul-molekul tersebut dapat bergerak relatif bebas.
                 2.  Mempunyai titik leleh dan titik didih rendah
                    Hal  ini  disebabkan  karena  gaya  tarik-menarik  antarmolekulnya  lemah  meskipun  ikatan  antar

                    atomnya kuat.
                 3.  Umumnya tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik
                 4.  Pada umumnya tidak menghantarkan listrik.
                    Hal ini disebabkan senyawa kovalen tidak memiliki ion atau elektron yang dapat bergerak bebas
                    untuk membawa muatan listrik. Beberapa senyawa kovalen polar yang larut dalam air, ada yang
                    dapat menghantarkan arus listrik karena dapat terhidrolisis membentuk ion-ion.


                  Pengecualian Aturan Oktet

                      Walaupun semua ikatan kovalen mematuhi aturan oktet, ternyata masih ada beberapa senyawa

                 yang menyimpang dari aturan oktet, misalnya senyawa PCl5, BH3, NO2, BCl3, dan SF6.
                 Hal ini disebut penyimpangan atau pengecualian aturan oktet, yaitu:
                a.  Oktet yang tidak sempurna. Maksudnya, senyawa yang mempunyai unsure dengan electron valensi

                   kurang dari 8. Misalnya, Bedalam BeCl2dan B dandalam BCl3.

                b.  Oktet yang diperluas. Maksudnya, senyawa yang mempunyai unsur dengan elektron valensi lebih
                   dari 8. Misalnya P dalam PCl5 dan S dalam SF6.











                                                                                                               78
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91