Page 41 - MODUL SOSIO.21.XII.FINAL.RAT_EDIT TIM
P. 41
beberapa contoh dari faktor internal. Sementara itu birokrasi atau peraturan yang diterapkan
oleh instansi perusahaan atau negara merupakan faktor eksternal penyebab kemiskinan.
Faktor eksternal bukan hanya menyebabkan kemiskinan kepada satu orang saja, namun juga
menyebabkan kemiskinan struktural yang menyebabkan hampir seluruh masyarakat
mengalami kemiskinan.
f. Kurangnya Lapangan Pekerjaan. Kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat
mengalami ketimpangan atau kesenjangan sosial. Kesenjangan antara masyarakat tenaga
kerja dan penganguran menjadi semakin besar karena lapangan pekerjaan semakin
sempit. Apabila upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran tidak dilakukan, maka
para pengangguran ini akan merasa terdiskriminasi dan ketimpangan sosial pun semakin
sulit diatasi.
g. Perbedaan status sosial masyarakat. Perbedaan ini terjadi karena adanya pelapisan atau
stratifikasi sosial yang terbentuk berdasarkan kualitas pribadi, baik itu kesehatan,
pendidikan, ataupun kekayaan. Ketimpangan sosial ini merupakan ketimpangan yang
sering terjadi di lingkungan masyarakat. Ketimpangan ini bisa dilihat adanya perbedaan
status sosial antara orang kaya dengan orang miskin. Penguasa dengan rakyat, atau
sarjana dengan lulusan SD.
h. Letak geografis. Pengaruh letak geografis ternyata berpengaruh terhadap ketimpangan
sosial. Secara geografis, Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang jumlahnya sangat banyak.
Sayangnya pulau-pulau ini tidak bisa dikelola dengan baik, sehingga ketimpangan sosial
pun akhirnya terjadi. Pulau-pulau kecil yang tidak tertangani pemerintah akhirnya malah
tertinggal dengan pulau-pulau besar seperti jawa, Sumatera dan pulau besar lainnya.
i. Stratifikasi sosial; sistem stratifikasi yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya
ketimpangan sosial adalah sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi peluang kepada
anggota strata tertentu untuk berpindah ke strata lain. Selain itu pada masyarakat yang
menganut sistem kelas sosial, status orang ditentukan oleh keahlian yang dimiliknya. ini
merupakan gambaran masyarakat yang demokratis namun kenyataannya ketimpangan
sosial tetap ada. Hal tersebut dikarenakan akses yang dimiliki setiap kelas sosial berbeda.
j. Sikap prejudice; sikap prejudice adalah sikap berdasarkan pada generalisasi yang tidak
berdasarkan realitas dan cenderung subjektif. Sikap prejudice bisa diarahkan pada
kelompok orang dari kelas sosial, jenis kelamin, umur, partai politik, ras, atau suku tertentu.
Sikap prejudice dapat menjurus pada sikap stereotip yaitu sikap mengkategorikan
32