Page 14 - MODUL SOSIO.21.XII.FINAL.RAT_EDIT TIM
P. 14
interaksi sosial, hubugan sosial, ekonomi, olitik, teknologi, pendidikan, kesejahteraan, dan
sebagainya. Perubahan sosial menyangkut masalah sosial yang kompleks.
Menurut Soerjono Soekanto lembaga kemasyarakatan yang dapat mengalami perubahan
terdiri atas : adat istiadat (custom), tata kelakuan (mores), kebiasaan (folkways), serta
unsure- unsure kebuadayaan lainnya ( kepercayaan, bahasa, ekonomi/ mata pencaharian,
kesenian, teknologi atau peralatan hidup, organisasi sosial kemasyarakatan, dan ilmu
pengetahuan) yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam suatau unit
fungsional. Adat istiadat yang sudah me;embaga bis mengalami perubahan sesuai dengan
perubahan kepeercayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan zaman.
2) Mengapa Terjadi Perubahan?
Perubahan sosial terjadi karena kebutuhan masyarakat yang berubah sesuai dengan
tuntujan zaman.
3) Bagaimana Maasyarakat Mengalami Perubahan?
Asyarakat mengalami perubahan bisa secara cepat maupun lambat, bisa menuju kemajuan
ataupun kemuduran (progress dan regress)
4) Apa Saja Dimensi Perubahan?
Dimensi perubahan sosial meliputi dimensi structural, kulural, dan inetraksional.
Perubahan structural meliputi perubahan status danperanan ( kekuasaan, otoritas, fungsi,
integrasi, dan hubungan antar status, serta arah komunikasi)
Perubahan kulural meliputi perubahan budaya material (teknologi) dan non- material (idée,
nilai, norma/ peraturan/ kaidah) yang menjadi pedoman kolektif di anatara warga..
Perubahan material ebih mudah terjadi dari pada yang non- material. Kesenjanagan antara
keduanya oleh William F. Ogburn disebut sebagai cultutal lag (ketinggalan/ ketimpangan
kebuadayaan)
Perubahan interaksional melipuiti : perubahan dalam frekuensi, perubahan dalam jarak
sosial, perubahan perantara, perubahan dalam aturan atau pola-pola, perubahan dalam
bentuk interaksi.
5) Apa yang Menjadi Motor Penggerak Perubahan ?
Danieil Bell menyebutkan arti penting inovasi teknologi sebagai motor penggerak perubahan
meski bukan satu-satunya. Karl Marx menyatakan bahwa kekuatan produksi dan erjuangan
kelas sebagai motorna. Konflik antar kelas menghancurkan tatanan sosial (kelas- kelas
sosial) yang ada untuk menuju masyarakat tanpa kelas seperti yang diadopsi kaum
komunis. Pandanganini saat ini sudah tidak banyak diikuti.
5