Page 130 - MODUL KIMIA GABUNGAN KELAS XII SEM 1-EDIT JUNI 2021 - EDIT TIM
P. 130

9)  Pengolahan Unsur Nikel : Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk   Untuk  menambah
                    menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75     pengetahuan
                    persen. Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai        tentang   proses
                    berikut:                                                                pengolahan   nikel
                                                                                            dapat   dipelajari
                      ➢  Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar    juga  memalui  vidio
                         air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan   pada  link beirkut :
                                                                                            https://youtu.be/Lw
                         bijih yang berukuran 25 mm.
                                                                                            8HgMr0Ba0   atau
                      ➢  Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air   https://youtu.be/QI
                         di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam,   YbChOvMbI
                         dan sulfidasi. Proses terebut dapat dilihat pula melalui vidio pada link :
                         https://youtu.be/CwrxXLVcW0s
                      ➢  Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk
                         fasa lelehan matte dan terak
                      ➢  Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27
                         persen menjadi di atas 75 persen.
                      ➢  Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-
                         butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
               10)  Seng (Zn): Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina dengan
                  mereduksi calamine dengan bahan-bahan organik seperti kapas. Logam ini ditemukan kembali di
                  Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan cara
                  mereduksi calamine dengan arang. Bijih-bijih seng yang utama
                  adalah sphalerita (sulfida), smithsonite (karbonat),calamine (silikat) dan franklinite (zine, manganese,

                  besi oksida). Satu metoda dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara memanggang
                  bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi oksidanya dengan arang atau karbon yang
                  dilanjutkan dengan proses distilasi.


              c. Rangkuman

              1.   Logam-logam transisi adalah logam-logam yang terletak pada bagian tengah tabel periodik unsur
                  yaitu antara unsur-unsur golongan IIA dan IIIA. Logam-logam transisi memiliki sifat sebagai berikut :
                      a.  Semua merupakan logam.
                      b.  Dibandingkan dengan logam-logam bukan transisi, kebanyakan logam transisi lebih keras,

                         lebih rapuh, serta memiliki titik leleh, titik didih, dan panas penguapan yang lebih tinggi.
                      c.  Ion-ion dan senyawa-senyawa logam transisi umumnya berwarna
                      d.  Membentyk senyawa atau ion kompleks
                      e.  Kebanyakan memiliki lebih dari satu bilengan oksidasi
                      f.  Berdifat paramagnetik, kecuali Zn
                      g.  Kebanyakan logam dan senyawa-senyawanya berperan sebagai katalis yang efektif

              2.   Senyawa kompleks dadalah senyawa yang mengandung ion kompleks dan ion lawan (counter ion).
                  Ion kompleks adalah ion yang mengandung ion logam pusat dan ligan. Antara ion logam pusat
                  denngan ligan terjadi ikatan ovalen koordinasi.






                                                                                                               122
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135