Page 14 - bingx
P. 14

untuk menaklukan daerah/Ma-ta-djal, daerah yang hingga saat ini masih menjadi

                            perdebatan  para  ahli,  Paada  abad  ke-7  M.  kerajaan  Sriwijaya  telah  berhasil
                            menguasai  daerah  yang  menjadi  kunci  jalur  perdagangan  yang  penting,  seperti
                            Selat Sunda, Selat Bangka, Selat Malaka, dan Laut Jawa bagian barat. Menjelang

                            akhir  abad  ke-8  M,  kerajaan  Sriwijaya  telah  berhasil  menguasai  seluruh  jalur
                            perdagangan  di  Asia  Tenggara.  Dengan  daerah  kekuasaan  tersebut,  kerajaan
                            Sriwijaya menjadi kerajaan laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.
















                                                     Gambar 8.  Prasasti Kedukan Bukit
                                                                Sumber:

                                      https://historia.id/kuno/articles/inilah-akta-kelahiran-sriwijaya-vVenW
                         3.  Sistem Perekonomian
                                   Kerajaan  Sriwijaya  merupakan  kerajaan  maritim,  yang  bertumpu  pada

                            kekuatan kelautan dan perdagangan. Kehidupan ekonomi pada zaman kerajaan
                            Sriwijaya  memperlihatkan  adanya  aktivitas  perdagangan  dan  pelayaran.  Hal  ini
                            didukung pula dengan letak Sriwijaya yang strategis di jalur perdagangan India-

                            Cina. Kapal-kapal yang singgah dan melakukan bongkar muat harus membayar
                            pajak. Dalam kegiatan perdagangan Sriwijaya mengekspor gading dan beberapa
                            jenis binatang liar. Sementara impornya yaitu beras, rempah-rempah, kemenyan,

                            emas  dan  lain-lain.  Kerajaan  Sriwijaya  juga  memperkuat  armada  lautnya  yang
                            bertujuan  untuk  mengamankan  wilayah  perairan  kerajaan  dari  gangguan

                            perompak

                         4.  Kehidupan Sosial Budaya

                                   Seorang  bhiksu  Buddha  Cina  bernama  I-tsing  yang  datang  ke  Sriwijaya
                            menerangkan bahwa banyak pendeta  menuju ke Sriwijaya untuk belajar bahasa

                            Sansekerta  dan  menyalin  kitab  suci  agama  Buddha.  Guru  besar  yang  sangat
                            terkenal pada masa itu adalah Sakyakirti. Pada masa kekuasaan Balaputradewa,
                            Sriwijaya  juga  menjalin  hubungan  persahabatan  dengan  Raja  Dewapala  Dewa

                            yang berasal dari India, hal ini tertulis dalam prasasti Nalanda. Kerajaan Sriwijaya
                            juga pernah menjadi pusat pengajaran agama Buddha di Asia Tenggara Prasasti
                            Nalanda  di  India  abad    ke-9  M  menceritakan  tentang  pembangunan  biara  oleh





                                                                                                                6
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19