Page 16 - bingx
P. 16
Aturan penamaan senyawa Alkuna
Aturan penamaan alkena berlaku pada alkuna
Contoh:
H C C CH 2 CH 2 CH 3 1-pentuna
CH 3
H 3 C CH 2 C C CH CH 3 2-metil-3-heksuna
H C C CH CH CH 3
CH 2 CH 3 3-etil-4-metil-1-pentuna
H 3 C
7) Sifat Hidrokarbon
a) Alkana
(5) Alkana memiliki titik didih dan titik lebur yang rendah
• Semakin panjang rantai karbon, maka titik didih dan titik lebur semakin
tinggi
Contoh: n-pentana lebih tinggi dibanding n-butana
• Pada rantai karbon yang memiliki rumus molekul sama, semakin banyak
cabang rantai karbon, maka titik didih dan titik lebur semakin rendah
Contoh: 2,2-dimetilpropana lebih rendah dibanding 2-metilbutana
(6) Wujud senyawa alkana
Pada suhu kamar, Alkana dengan jumlah karbon C1-C4 berwujud gas, C5-C17
berwujud cair, dan >C17 berwujud padat.
b) Alkena
(1) Alkena memiliki titik didih dan titik lebur yang rendah
• Semakin panjang rantai karbon, maka titik didih dan titik lebur semakin
tinggi
Contoh: 1-pentena lebih tinggi dibanding 1-butena
• Pada rantai karbon yang memiliki rumus molekul sama, semakin banyak
cabang rantai karbon, maka titik didih dan titik lebur semakin rendah
Contoh: 2-metilpropena lebih rendah dibanding 1-butena
(2) Wujud senyawa alkena
Pada suhu kamar alkena dengan jumlah karbon C 2-C4 berwujud gas, C5-C17
berwujud cair, dan >C17 berwujud padat.
c) Alkuna
(1) Wujud senyawa alkuna
Pada suhu kamar alkuna dengan jumlah karbon C2-C4 berwujud gas, C5-C17
berwujud cair, dan > C17 berwujud padat.
(2) Kelarutan senyawa alkuna
Alkuna tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik seperti
benzena, eter, dan karbon tetraklorida.
(3) Alkuna memiliki titik didih dan titik lebur yang rendah
• Semakin panjang rantai karbon, maka titik didih dan titik lebur semakin
tinggi
Contoh: 1-butuna lebih tinggi dibanding 1-propuna
10