Page 46 - bingx
P. 46
HUKUM POKOK HIDROSTATIKA
Pernahkah ananda memperhatikan bangunan di pinggir tebing? Terlihat miring bukan?
Apakah betul bangunan rumah tersebut miring?
Ternyata tidak miring, karena pada saat tukang membangunnya, mereka menggunakan
bejana berhubungan yang sangat sederhana yakni sebuah selang yang diisi air. Dari alat tersebut
akan diketahui bahwa permukaan air di kedua ujung selang tersebut rata.
Sebagaimana ditunjukkan oleh gambar bejana berhubungan di berikut ini. Seperti yang
ananda lihat bahwa tinggi permukaan air di setiap tabung sama, walaupun bentuk tabungnya
berbeda. Kemudian perhatikan pula di dalam tabung ada titik A, B, C, D dan E yang terlihat segaris.
Apakah tekanannya sama? Hal ini sudah dinyatakan dalam hukum pokok hidrostatika bahwa:
“Semua titik yang terletak pada satu bidang datar yang sama di dalam zat cair sejenis memiliki
tekanan yang sama”.
Bagaimana jika pada bejana berhubungan tersebut diisi dengan dua jenis fluida yang
berbeda? Mungkinkah keduanya bercampur menjadi satu? Ataukah tetap tidak bercampur? Coba
jelaskan mengapa bisa demikian?
Sebelum kita bahas lebih lanjut ada baiknya mari kita simak kalam Allah dalam QS Al Furqan
ayat 53:
َٰ
َّ
ْ
ُ
َٰ
ْ
ْ
ً اروُجْح َ م ا ً رْج ِ حو اًخَز ْ رَب ا َ مُهَنْيَب َلَعَجو ٌجاَجأ ٌحلِم اَذَهو ٌتا َ رُف ٌبذَع اَذَه ِ نْي َ رْحَبلا َج َ ر َ م يِذلا وُهو
َ
َ
َ َ
َ
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar
dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Pada prinsipnya adalah kita ambil acuan batas antara kedua fluida ditarik garis mendatar, di
semua titik yang terletak pada satu bidang datar tersebut tekanannya sama besar.
=
+ ℎ = + ℎ
2
2
1
0
0
1
ℎ = ℎ
1
2
1
2
po = tekanan atmosfer
ρ1 = massa jenis fluida 1
ρ2= massa jenis fluida 2
g = percepatan gravitasi
h1= jarak titik A ke permukaan fluida 1
h2= jarak titik B ke permukaan fluida 3
40