Page 23 - bingx
P. 23

penelitian akan berusaha mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berupa jejak-

                         jejak peristiwa sejarah. Kita bisa mencari sumber dengan mengumpulkan keterangan
                         para saksi mata sejarah yang ada dalam dokumen, catatan rapat, arsip organisasi
                         dan  sebagainya.  Selain  itu  kita  juga  bisa  mengambil  sumber  primer  dengan  cara

                         meng-interview atau mewawancarai langsung samai pelaku atau saksi sejarah yang
                         masih hidup. Nah, jika hal ini dirasa cukup sulit, maka pengumpulan sumber sejarah
                         sekunder bisa dilakukan. Sumber ini bisa di dapat dari majalah, buku-buku, koran dan

                         sebagainya.
                     3.  Verifikasi atau Kritik Sumber
                                Setelah  semua  sumber  sejarah  terkumpul  langkah  penelitian  sejarah

                         selanjutnya yakni proses verifikasi atau kritik sumber. Pada proses ini semua sumber
                         sejarah akan diuji tentang keasliannya dan kredibilitasnya.

                          a.  Keaslian Sumber atau Otentisitas (kritik ekstern)
                                    Seorang  sejarawan  atau  peneliti  dapat  mengecek  keaslian  sumber
                             sejarah dari segii fisiknya. Misalnya jika sumber sejarah tersebut berupa tulisan,

                             maka bisa dilakukan pengecekan usia kertas atau tinta yang digunakan, bahan
                             kertas,  bahasa  yang  digunakan,  gaya  tulisan  yang  digunakan  dll.  Hasil

                             pengecekan akan dicocokkan dengan keadaan sesuai masa tejadinya peristiwa
                             sejarah yang sedang diteliti, apakah sama atau tidak.
                          b.  Kesahihan Sumber atau Kredibilitas (kritik intern)

                                    Kesaksian  tokoh atau  pelaku  sejarah atau  saksi  sejarah  merupakan hal
                             pokok  atau  primer  untuk  sebuah  sumber  sejarah  namun  bisa  saja  sumber
                             sejarah yang satu ini mengalami kesalahan atau kekeliruan. Gilbert J. Garraghan

                             (Tahun 1957) berpendapat bahwa kekeliruan saksi ini dapat disebabkan oleh dua
                             hal yakni.
                              ·   Kekeliruan  saksi  dalam  menjelaskan,  menginterpretasikan  serta  menarik

                                kesimpulan dari suatu sumber sejarah.
                              · Kekeliruan  dalam  sumber  formal  yang  digunakan,  hal  ini  dapat  disebabkan

                                karena disengaja, keterangan saksi yang tidak bisa dipercaya atau para saksi
                                yang secara terbukti tidak jujur, tidak cermat atau tidak mampu menjelaskan
                                kesaksiannya dengan benar dan baik. Nah, untuk meminimalisir kekeliruan ini,

                                maka  seorang  peneliti  harus  menelusuri  kredibilitas  sumber  berdasarkan
                                proses-proses dalam kesaksian.
                     4.  Interpretasi atau penafsiran

                                Interpretasi  dalam  sejarah  merupakan  penafsiran  kembali  terhadap  suatu
                         peristiwa sejarah yang kemudian akan memberikan pandangan atau pendapat teoritis
                         yang ilmiah. Interpretasii atau penafsiran dapat dilakukan dengan cara menganalisis







                                                                                                               16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28