Page 135 - bingx
P. 135
Jenis-Jenis Archaebacteria
Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterototrof. Jenis-jenis
Archaebacteri adalah sebagai berikut..
• Bakteri termo-asidofil
• Halobacterium
• Bakteri Metagen
Ciri-Ciri Archabacteria
1. Bersifat anaerob
2. Mampu hidup di tempat yang kotor, dan halofil ekstrem, saluran pencernaan
manusia atau hewan, lingkungan beragam, termoplastik pada suhu tinggi atau
lingkungan asam, tempat sampah
3. Menghasilkan gas metan dari sumber yang sederhana
4. Dinding sel yang bukan berupa peptidoglikan
5. Mikroskopik
6. Bersifat uniseluler/prokariotik
7. Hidup dengan soliter atau koloni
8. Bentuk yang bervariasi seperti spiral, bulat, batang dan tidak beraturan
9. Bereproduksi dengan membentuk tunas, membelah diri, dan secara
aseksual (fragmentasi)
10. Untuk ukuran archaebacteria yakni 0,1-15 mikron.
11. Pada archaebacteria memiliki dinding sel.
12. Dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan.
13. Archaebacteria ialah organisme uniseluler prokariotik (tidak memiliki nukleus
dan membran inti sel).
14. Asam nukleat archaebacteria berupa RNA.
15. Archaebacteria dapat tinggal di lingkungan ekstrim, lingkungan dengan
derajat keasaman, suhu dan kadar garam yang sangat tinggi.
16. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas dan
fragmentasi.
Thermophiles ialah pecinta panas dan tinggal di tempat-tempat seperti ventilasi
termal laut dalam dan sumber air panas. Dalam bahasa Yunani, istilah “therm” berarti
“panas” seperti dalam “termometer” dan “pakaian dalam termal” dan philos artinya
“kekasih”.
Kelompok berikutnya archaebacteria disebut halophiles dan mereka ialah pecinta
garam. Dalam bahasa Yunani kata “halo” berarti “garam” dan kita sudah tahu bahwa
“philos” artinya “kekasih”. Dan kelompok terakhir ialah metanogen yang
menggunakan karbon dioksida dan hidrogen untuk membuat metana, mereka
ditemukan di rawa-rawa, fasilitas pengolahan limbah dan bahkan dalam perut sapi.
Modul Biologi X Mipa Semester 1 121