Page 138 - Buku Modul Bio XII-EMA-Sem.1_EDIT TIM
P. 138
1. Megasporogenesis
Megasporogenesis disebut juga dengan makrosporogenesis. Megasporogenesis
terjadi di dalam ovarium atau bakal buah. Di dalam ovarium terdapat ovulum atau bakal biji
yang melekat pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen dalam dan
integumen luar. Ovulum berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam
ovulum terdapat sel induk megaspora yang bersifat diploid. Proses megasporogenesis
pada Angiospermae, yaitu sebagai berikut:
a. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami
pembelahan meiosis I dan membentuk dua sel haploid.
b. Dua sel haploid mengalami pembelahan meiosis II dan menghasilkan 4 megaspora
haploid, dimana tiga diantaranya mengalami degenerasi.
c. Satu megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa
disertai sitokinesis dan menghasilkan kandung lembaga muda (sel besar) dan
delapan inti haploid.
d. Dalam megaspora, empat inti berada di dekat mikrofil dan empat inti lainnya berada
pada sisi kalaza.
e. Satu inti dari setiap sisi menuju ke pusat dan bersatu membentuk kandung lembaga
sekunder yang diploid.
f. Inti di bagian tengah yang dekat mikrofil disebut sel telur (ovum), tiga inti pada
bagian kalaza disebut inti antipoda, dan yang di samping kanan kiri disebut sinergid.
Pada saat proses pembuahan, inti generatif membuahi sel telur dan menghasilkan
zigot diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub yang dibuahi inti generatif
membentuk endosperm bersifat triploid. 8 inti anakan tersebut, diantaranya yaitu 3
antipoda, 2 kandung lembaga sekunder, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.
.
131