Page 32 - bingx
P. 32
= 1 × 10⁻³ m
Luas penampang kawat baja, A
A = πr²
= π (1 × 10⁻³)²
= π × 10⁻⁶ m²
Perubahan panjang kawat,
Δl = 0,25 cm
= 0,25 × 10⁻² m
= 2,5 × 10⁻³ m
Tegangan pada kawat
Y = (F × l₀) / (A × Δl)
2 × 10¹¹ = (F × 1,6) / (π × 10⁻⁶ × 2,5 × 10⁻³)
2 × 10¹¹ × π × 10⁻⁶ × 2,5 × 10⁻³ = F × 1,6
5π × 10¹¹⁺⁽⁻⁶⁾⁺⁽⁻³⁾ = F × 1,6
5π × 10² = F × 1,6
F = 5π/1,6 × 10²
F = 3,125π × 10² N
Jadi gaya tegangan kawat teresebut = 3,125π × 10² N
ELASTISITAS PADA PEGAS
Tahukah kalian benda apa saja yang komponennya terdapat pegas?
Pegas adalah benda elastis karena dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya yang bekerja
pada pegas tersebut dihilangkan. Gaya yang dapat mengembalikan benda ke bentuk semula
tersebut dinamakan gaya pemulih.
Dalam al qur’an surat arrahman ayat 7, Allah telah menyatakan:
ْ
َناَزيِملا َ عَضوو ا َ هَعَف َ ر َ ءا َ مَّسلاو َ
َ َ
“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan)”.
A. Hukum Hooke
Robert Hooke menyatakan bahwa apabila pegas ditarik dengan suatu gaya tanpa
melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang sebanding dengan
simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi arah-nya berlawanan dengan arah gerak benda.
Sampai saat sekarang pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Secara matematis,
dinyatakan sebagai berikut:
= −
= − ∆
= gaya pegas (N)
-1
k = konstanta pegas (Nm )
Δx = perubahan panjang pegas (m)
Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas selalu berlawanan
dengan arah simpangan pegas.
B. Tetapan Gaya pada Benda Elastis
Dari pembahasan di atas modulus Young dirumuskan sebagai berikut:
.
=
.
26