Page 76 - bingx
P. 76

Ketika  perdarahan  mulai  terjadi,  pembuluh  darah  akan  mengerut  dan
                                    menyempit untuk mengontrol jumlah darah yang keluar. Pembuluh darah
                                    yang mengkerut akan mengurangi aliran darah pada area yang terluka.

                                2.  Sumbatan platelet

                                    Tubuh akan mengaktifkan platelet sebagai respons atas munculnya luka.
                                    Platelet-platelet  ini  akan  mengeluarkan  semacam  sinyal  kimia  yang  bisa
                                    menarik  sel-sel  tubuh  ke  area  yang  terluka.Platelet  dan  sel  tubuh  akan
                                    menggumpal,  sehinga  membentuk  sumbatan  pada  luka.  Proses  ini
                                    membutuhkan  peran  dari  protein  bernama  faktor  von  Willebrand,  yang
                                    membuat platelet bisa saling menempel dan menjadi gumpalan.

                                3.  Terbentuk helai fibrin

                                    Kerusakan  pada  pembuluh  darah  akan  mengaktifkan  faktor  koagulasi  di
                                    dalam  darah.  Protein-protein  faktor  koagulasi  akan  mendorong  produksi
                                    fibrin, yaitu helai-helai protein yang sangat kuat dan saling terjalin untuk
                                    menutup area yang terluka. Helaian fibrin tersebut akan diproduksi selama
                                    berhari-hari  dan  berminggu-minggu  sampai  luka  di  pembuluh  darah
                                    tertutup serta sembuh sepenuhnya.
























                                               Gambar 5.6 Skema Mekanisme Pembekuan Darah


                         c.  Golongan darah
                             Golongan darah adalah pengelompokan sel darah merah berdasarkan adanya zat
                             spesifik di permukaan sel darah merah. Penggolongan darah dengan sistem ABO
                             dan melalui sistem Rh (Rhesus).
                             Penggolongan  darah  sistem  ABO  membedakan  golongan  darah  menjadi
                             golongan  darah  A,  B,  AB  dan  O.  Penggolongan  ini  berdasarkan  ada  tidaknya
                             protein  spesifik  (aglutinogen/antigen  dan  agglutinin/antibodi)  pada  membrane
                             darah  merah.  Misalnya  orang  yang  memiliki  golongan  darah  A,  sel  darahnya
                             mengandung aglutinogen A dan agglutinin β (anti-B).










                                                                                                              71
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81