Page 20 - MODUL SOSIO.21.XII.FINAL.RAT_EDIT TIM
P. 20

8)  Bentuk- Bentuk Perubahan Sosial


                1.  Dilihat dari kecepatnannya berbentuk perubahan lambat atau evolusi dan perubahan cepat
                    atau revolusi.
                    Menurut Bohannan, evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan

                    yang  saling  mengikuti  dengan  lambat  (Basrowi,2014).  Dalam  evolusi,  perubahan  terjadi
                    dengan sendirinya tanpa direncana, karena adanya usaha- usaha dari masyarakat untuk
                    menyesuaikan  diri  dengan  keadaan  dan  kondisi  yang  baru.  Evolusi  terdiri  dari  rentetan

                    perubahan kecil, sehingga kita seringkali tidak merasakannya. Contohnya dari masyarakat
                    tradisional menjadi masyarakat modern.


                    Perubahan  social  secara  revolusi  merupakan  perubahan  yang    berlangsung  secara
                    cepat  dan  tidak  ada  kehendak  atau    perencanaan  sebelumnya. Secara  sosiologis
                    perubahan  revolusi    diartikan  sebagai  perubahan-perubahan  sosial  mengenai  unsur-

                    unsur  kehidupan  atau  lembaga-  lembaga  kemasyarakatan  yang        berlangsung  relatif
                    cepat.  Dalam  revolusi,  perubahan  dapat  terjadi     dengan  direncanakan  atau  tidak
                    direncanakan, dimana sering  kali    diawali  dengan  ketegangan atau  konflik  dalam  tubuh

                    masyarakat  yang bersangkutan.



            Secara  sosiologi  suatu  revolusi  dapat  terjadi  jika  memenuhi


            beberapa syarat tertentu, antara lain adalah



                1.  Ada  beberapa  keinginan  umum  mengadakan  suatu  perubahan.  Di  dalam  masyarakat
                    harus  ada  perasaan tidak  puas terhadap  keadaan,  dan  harus  ada  suatu  keinginan

                    untuk  mencapai  perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.



                2.  Adanya  seorang  pemimpin  atau  sekelompok            orang  yang  dianggap  mampu
                    memimpin masyarakat tersebut



                3.  Pemimpin  tersebut  dapat  menampung  keinginan-keinginan  tersebut, untuk kemudian

                    merumuskan  serta  menegaskan  rasa  tidak  puas  dari  masyarakat,  untuk  dijadikan
                    program dan arah  bagi geraknya masyarakat.



                4.  Pemimpin  tersebut  harus  dapat  menunjukkan  suatu  tujuan  pada masyarakat. Artinya

                    adalah bahwa tujuan tersebut bersifat  konkret  dan  dapat  dilihat  oleh  masyarakat.
                    Selain  itu,  diperlukan juga  suatu  tujuan  yang  abstrak.  Misalnya  perumusan  sesuatu
                    ideology tersebut.





                                                                                                               11
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25