Page 69 - MODUL FISKA XII SEM 1-2021_EDIT TIM
P. 69
B. Hipotesa Maxwell
➢ Menurut hipotesa Maxwell tentang kelistrikan dan kemagnetan adalah karena perubahan
medan magnet dapat menimbulkan medan listrik, maka sebaliknya perubahan medan listrik
pun akan dapat menimbulkan medan magnet.
➢ Gejala perubahan kelistrikan dan kemagnetan selalu berdampingan, jika ada perubahan
medan magnet akan menimbulkan perubahan medan listrik demikian juga sebaliknya.
Inilah yang mendasari pola gelombang elektromagnetik yang merupakan interaksi
perubahan medan listrik dan medan magnet secara sinusoida.
Gambar 1. Bentuk gelombang elektromagnetik.
https://www.studiobelajar.com/gelombang-elektromagnetik/
➢ Gelombang elektromagnetik merupakan jenis gelombang transversal karena medan listrik
dan medan magnet selalu saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah
perambatan gelombang.
➢ Hubungan cepat rambat gelombang dengan permitivitas listrik dan permeabilitras magnet
dirumuskan dengan :
1
=
√
0 0
Keterangan:
-12
2
= permitivitas listrik = 8,85 x 10 C/Nm
0
-7
= permeabilitas magnet = 4 x 10 Wb/Am
0
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik
8
Sehingga diperoleh nilai c adalah 2,998 x 10 m/s. Karena nilai c sama dengan nilai cepat
rambat cahaya dalam vakum, maka dapat disimpulkan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik.
C. Percobaan Hertz
➢ Heinrich Hertz menguji hipotesa Maxwell dengan rangkaian berikut.
Gambar 2. Percobaan Hertz dengan menggunakan Kumparan Ruhmkorf untuk
membangkitkan dan mendeteksi gelombang elektromagnetik.
http://gipeng.blogspot.com/2015/08/percobaan-gelombang-elektromagnetik.html
63