Page 63 - bingx
P. 63
6) Sendi Kondiloid
Sendi kondiloid dinamakan juga sendi ovoid.Dua tulangyang membentuk sendi ini
memiliki permukaan berbentukoval. Gerakan yang ditimbulkan antara lain bisa ke kanan,
ke kiri, ataupun maju-mundur. Misalnya saja persendian padapergelangan tangan
dengan tulang pengumpil.
D. STRUKTUR OTOT RANGKA
Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga
karakteristik, yaitu sebagai berikut:
1. Kontraktibilitas, dengan kemampuan ini otot bisa
memendek dari ukuran semula.
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk
berelaksasi atau memanjang.
3. Elastisitas, dengan sifat elastisitas ini otot
Gambar 5.12 Struktur Otot Rangka
memiliki kemampuan untuk kembali lagi pada Sumber: http://budisma.net/
posisi semula setelah berkontraksi atau
berelaksasi.
Tahukah Anda di mana letak otot kita? Daging itulah sebenarnya yang disebut otot.
Jika Anda makan daging sapi, maka akan Anda temukan bagian-bagian yang berserat-serat
memanjang, seperti untaian benang,tersusun rapat, dan saling berhubungan. Seperti yang
tampak pada gambar 4.12 diatas! Demikianlah susunan otot tubuh manusia.
E. MEKANISME KERJA OTOT RANGKA
Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi. Energi untuk berkontraksi
diperoleh dari ATP dan kreatin fosfat, tetapi serabut otot hanya mengandung cukup ATP
untuk menggerakkan beberapa kekejangan.Sumber tenaga apakah yang dapat menjadi
andalan agar ATP terus tersedia?Sumber yang paling baik ialah respirasi molekul-molekul
nutrien seluler yang dibawa oleh darah ke serabut. Pada saat berkontraksi, ATP dan kreatin
fosfat akan terurai. ATP akan terurai menjadi ADP (Adenosin difosfat dan energi, ADP akan
terurai menjadi AMP (Adenosin Monofosfat) dan energi. Kreatin fosfat akan terurai menjadi
kreatin dan fosfat. Fosfat yang dihasilkan kemudian akan bergabung dengan ADP menjadi
ATP dan akan mengalami peruraian seperti tersebut tadi. Rangsangan yang datang dari luar
akan ditangkap pertama kali oleh sel-sel saraf. Dari sel-sel saraf, rangsangan ini akan
diteruskan ke sel-sel otot. Di dalam otot akan diteruskan pada suatu neurohormon yang
sangat peka terhadap rangsang yang disebut asetilkolin, sehingga asetilkolin ini akan
terangsang. Akibat dari rangsangan ini, asetilkolin akan terurai, akibatnya akan terbentuk
miogen. Selanjutnya, miogen ini akan merangsang pembentukan aktomiosin. Rangsangan
58